PALI – Permasalahan layanan PLN yang telah menahun di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), akhirnya mendapatkan perhatian serius dari anggota DPRD PALI Daerah Pemilihan (Dapil) 6. Dua anggota dewan, Muhammad Rizal, S.Pd, M.Pd dari Partai Gerindra, dan Afriansyah, S.KM dari Partai Demokrat, menyatakan kesiapan mereka untuk mendatangi Kantor PLN Cabang Rayon Pendopo guna mencari solusi atas keluhan masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan langsung melalui pesan WhatsApp pada Selasa malam Rabu 10 Desember 2024. Muhammad Rizal menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk komitmen mereka sebagai wakil rakyat.
“Siap, dindo. Kito akan temui pimpinan PLN untuk mencari tahu apa masalahnya sekaligus solusi terbaiknya,” ujar Muhammad Rizal, S.Pd, M.Pd singkat.
Senada dengan Muhammad Rizal, Afriansyah, S.KM juga menegaskan bahwa mereka akan segera berkoordinasi dengan pihak PLN.
“Kami berlima dari Dapil 6 akan koordinasi dengan pihak PLN untuk mengetahui penyebab seringnya mati lampu di Tanah Abang dan mencari solusi agar masalah ini tidak terus berulang,” jelas Afriansyah.
Namun, saat ditanya mengenai langkah konkret sejak mereka dilantik, baik Rizal maupun Afriansyah mengakui bahwa koordinasi dengan PLN belum menjadi prioritas utama.
“Kalau ke PLN, memang belum, karena fokus awal kami baru pada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan,” jawab Rizal.
Afriansyah menambahkan bahwa rencana untuk berkoordinasi dengan PLN sudah ada, namun belum direalisasikan.
“Belum sempat dibahas khusus, tapi kami sudah ada rencana. Setelah bertemu PLN nanti, kami akan kabarkan hasilnya,” imbuhnya.
Masalah layanan PLN yang sering dikeluhkan masyarakat sebenarnya bukanlah isu baru di Kecamatan Tanah Abang. Harapan besar masyarakat kepada lima orang anggota DPRD Dapil 6 tampaknya belum sepenuhnya terpenuhi. Beberapa tokoh masyarakat mulai menyuarakan kritik atas lambatnya langkah konkret dewan.
Seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa perjuangan agar Tanah Abang menjadi dapil sendiri adalah bentuk keinginan masyarakat untuk memiliki wakil yang benar-benar memperjuangkan kebutuhan mereka.
“Perjuangan menjadikan Tanah Abang sebagai dapil sendiri itu tidak mudah. Kami berharap lima dewan dari dapil ini bisa fokus pada kepentingan rakyat, terutama masalah mendasar seperti listrik. Kami berharap tidak terlalu sibuk dengan pekerjaan dinas luar yang belum jelas output nya. Amanah rakyat itu harus dijaga, memang kami akui untuk terpilih jadi dewan, kost politik sangat mahal, tetapi ada hal yang perlu disadari juga bahwa amanah rakyat adalah amanah tuhan, dan kinerja dewan sekarang sangat mempengaruhi kost politik di masa mendatang.” tegasnya.
Dari lima anggota DPRD Dapil 6, hanya Muhammad Rizal dan Afriansyah yang memberikan tanggapan. Tiga anggota dewan lainnya belum memberikan komentar, meskipun telah dihubungi oleh media ini melalui pesan WhatsApp.
Keluhan masyarakat terhadap layanan PLN, seperti pemadaman listrik yang sering terjadi, telah berlangsung lama dan membutuhkan perhatian serius. Masyarakat Kecamatan Tanah Abang berharap langkah koordinasi dengan PLN yang direncanakan anggota DPRD Dapil 6 bisa memberikan solusi konkret dan meningkatkan kualitas pelayanan listrik di wilayah mereka.
Kepercayaan masyarakat kepada para wakil rakyat adalah aset penting yang harus dijaga. Kini, masyarakat menanti aksi nyata, bukan sekadar wacana. Apakah langkah ini akan benar-benar menyelesaikan masalah? Hanya waktu yang akan menjawab.***ES***
0 Comments