Ruteng, NTT//SI.com- Hotel Dahlia yang beralamat di Pitak, Kelurahan Pitak, Kacamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi tempat praktik prostitusi terselubung.
Pada Rabu, (21/05/2025) petugas gabungan yang terdiri dari Bhabinkamtibmas, Bhabinsa Polres Manggarai, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-Pol.PP) Camat Langke Rembong, Lurah Kelurahan Pitak, melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Hotel Dahlia.
Dalam keterangan tertulis, dilansir VoxNtt.com, Bhabinkamtibmas Polres Manggarai, Aipda Adi Jakar mengatakan bahwa, dalam Sidak tersebut, petugas mendapatkan sepasang tamu yang menginap dan diketahui bukan pasangan suami istri yang sah sedang mengonsumsi minuman keras (miras).
“Selain tidak memiliki hubungan pernikahan resmi, keduanya juga kedapatan mengonsumsi minuman keras saat petugas memasuki kamar,” ungkap Aipda Jakar dalam keterangan tertulis seperti dikutip VoxNtt.com pada Jumat malam.
Dikatakannya, dalam Sidak itu juga, petugas gabungan kemudian melakukan pendataan terhadap pasangan tersebut dan memberikan pembinaan. Selain itu, pengelola Hotel Dahlia juga mendapat teguran dan imbauan untuk lebih selektif dalam menerima tamu.
“Saat itu juga kami minta pihak hotel agar mendata secara teliti setiap tamu yang menginap dan memastikan tidak ada yang membawa minuman keras,” tegas Aipda Jakar.
Sementara Lurah Kelurahan Pitak, Liberatus Mario Ngarung saat dikonfirmasi media ini melalui panggilan WhatsApp pada Sabtu (24/05/2025) membenarkan Sidak tersebut.
Dirinya mengatakan bahwa benar pihak pemerintah setempat melakukan Sidak di Hotel Dahlia berdasarkan keluhan warga.
“Iya benar kami lakukan Sidak, karena berdasarkan keluhan beberapa masyarakat sekitar,” kata Lurah Pitak
Lebih lanjut Lurah Pitak juga mengatakan ditempat usaha (Hotel) tersebut tidak ada Satpam dan tidak ada resepcionis.
“Bahkan pada saat Sidak, yang mengelola Hotel malah bertanya kepada kami apakah ada surat perintah, dan kami menjawab kami ini pemerintah dan kami wajib melakukan pemeriksaan ketika kami mendapat isu (laporan),” beber Lurah Pitak
Sementara, pengelola Hotel Dahlia yang diketahui bernama Yoris saat dikonfirmasi mengatakan bahwa apa yang dilakukan pemertintah setempat itu tidak beretika.
“Macam Sidak itu saya tidak urus, karena mereka datang tidak sopan, dan waktu itu saya masih dirumah. Waktu itu mereka datang tidak sopan dan tidak beretika. Bahkan menurut adik-adik disini (karyawan hotel) pihak pemerintah yang melakukan Sidak menuduh salah satu tamu bahwa tamu itu melakukan prostetusi (Co’op tae de Pol-PP so p) itu kata Pol-PP,” kata pengelola Hotel Dahlia saat ditemui wartawan
“Oleh kalau ada saya waktu itu, mati mereka (pemerintah) saya buat,” lanjut pengelola Hotel Dahlia yang diketahui bernama Yoris
Pewarta : Dody Pan