Manggarai, NTT//SI.com- UPTD Sekolah Dasar Inpres (SDI) Wae Belang Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Menyelenggarakan Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Sabtu (10/12/2022) sekira mulai pukul 08.00 sampai 12.30 wita, berlangsung di SDI Wae Belang, Kegiatan tersebut melibatkan guru-guru dan siswa kelas 1 dan kelas 4.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDI Wae Belang Metodius Makul, S.Pd.,Gr. Saat di konfirmasi oleh media ini disela-sela kegiatan mengatakan “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan Berdasarkan Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tersebut kata Kepsek SDI Wae Belang, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Implementasi Kurikulum Merdeka, yang mana SDI Wae Belang telah menerapakan Kurikulum Merdeka Mulai Tahun Pelajaran 2022/2023 untuk kelas 1 dan kelas 4 ungkap Kepsek Metodius”.
Lebih lanjut Kepsek Metodius yang juga Calon Kepsek Pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Manggarai itu, menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya P5 di SDI Wae Belang dalam rangka menghasilkan peserta didik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila berdasarkan 6 (enam) dimensi yang termuat dalam Profil Pelajar Pancasila, yakni 1) Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia; 2) Dimensi Mandiri; 3) Dimensi Bergotong Royong; 4)/Dimensi Berkebhinekaan Global; 5) Dimensi Bernalar Kritis; dan 6) Dimensi Kreatif.
“Kegiatan P5 yang dilakukan pada hari ini diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki dimensi-dimensi tersebut”, kata Kepsek SDI Wae Belang, Metodius Maku S.Pd.,Gr.
“Adapun kegiatan P5 yang sedang kita jalankan bertema ” Kewirausahaan” tema ini berdasarkan kesepakatan rekan-rekan guru terutama Guru yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada Kelas 1 dan Kelas 4″, lanjutnya
Berdasarkan tema tersebut anak-anak didampingi guru menghasilkan karya berupa Puding untuk kelas 4 dengan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat serta pembuatan Kolase untuk kelas I. Untuk kolase, komposisi artistik yang dibuat dari bahan dasar sampah seperti kertas, plastik, daun yang ditempel pada permukaan gambar.
Setiap Peserta didik didistribusikan kedalam beberapa kelompok kerja, yang mana masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang guru. Untuk tahun pertama ini hasil karya anak-anak selanjutnya dilakukan Pemasaran yang dijual kepada warga sekolah yaitu kepada siswa dan guru.
“Kami sempat membeli hasil karya anak-anak dan ternyata hasilnya sangat memuaskan. Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan bahwa anak-anak sangat senang dan mereka sangat antusias dalam kegiatan bersama teman dalam kelompoknya masing-masing, sehingga Kedepan kegiatan ini kita lakukan secara berkala bisa 2 sampai 3 kali dalam satu semester dengan menghasilkan karya-karya yang lebih besar dan melibatkan semua pihak termasuk orang tua murid. Tutup Kepsek Metodius.
Editor : Dody Pan
0 Comments