PALI – Suara publik kembali menggema, menagih janji dan menuntut keadilan dari perusahaan raksasa Hauling batu bara yang selama ini melintasi tanah Bumi Serepat Serasan. Kali ini, PT Titan Group dan PT Energate Prima Indonesia (EPI) menjadi sorotan tajam warga, khususnya terkait transparansi dan komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Desakan tersebut muncul setelah seorang tokoh masyarakat menuliskan kritik keras melalui grup WhatsApp Informasi PALI Terkini pada Selasa, 29 April 2025. Ia mempertanyakan kejelasan penyaluran CSR dari PT Titan dan PT EPI yang dianggap tidak pernah terlihat secara nyata di tengah masyarakat, meski perusahaan telah beroperasi selama bertahun-tahun.
“Permasalahan PT EPI dan PT Titan Group bukan cuma soal ketenagakerjaan, tapi CSR juga! Di mana pengalokasiannya selama ini? Atau jangan-jangan, sangat tidak masuk akal, sudah puluhan tahun operasional tapi CSR-nya nihil!” tegas tokoh tersebut dalam pesannya yang menjadi viral.
Tak hanya itu, janji pembangunan flyover di simpang 4 jalan lintas Tanah Abang – Sukamanis yang pernah digaungkan PT Titan Group pun dianggap hanya angin lalu. Masyarakat menilai PT Titan seolah mengabaikan dampak sosial dari aktivitas hauling ribuan truk tronton batu bara yang saban hari menggerus ketenangan jalan umum warga.
“Harus diakui, kunci sukses aktivitas hauling ribuan truk batu bara dari Lahat dan Muara Enim ada di PALI. Tapi kenapa kami hanya kebagian debu, jalan rusak, dan janji-janji kosong?” lanjutnya.
Menyikapi kegelisahan warga, Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, SH., MH., angkat suara. Dengan nada tegas dan penuh semangat, politisi yang dikenal vokal ini menegaskan bahwa PT Titan harus segera memenuhi komitmennya untuk membangun flyover demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Saya minta PT Titan segera realisasikan pembangunan flyover di wilayah Tanah Abang. Jangan hanya janji. Kami tidak bisa terus-menerus membiarkan perusahaan besar mengabaikan hak masyarakat,” ujar Firdaus.
Firdaus juga mengingatkan bahwa CSR bukanlah bentuk kemurahan hati perusahaan, melainkan amanat undang-undang yang mewajibkan alokasi 1 hingga 1,5 persen dari keuntungan tahunan untuk masyarakat sekitar.
“CSR itu bukan cuma nasi bungkus atau sembako sesekali. CSR itu kewajiban! Harus jelas, terukur, dan transparan. Jangan sampai CSR malah masuk kantong pribadi atau klaim sepihak yang tak bisa diverifikasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Firdaus mendorong Pemerintah Daerah PALI untuk segera membentuk Forum CSR Daerah sebagai wadah koordinasi, pengawasan, dan publikasi penyaluran dana CSR dari seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah PALI. Dan jika sudah terbentuk kerahkan mereka agar bekerja sesuai tugas.
“Forum CSR ini penting agar semua pihak tahu ke mana CSR disalurkan. Tidak ada lagi yang bisa mengklaim ‘sudah menyalurkan’ tanpa bukti jelas. Kami di DPRD siap mengawal dan menelusuri semua data CSR PT EPI dan PT Titan Group,” tegasnya.
Politisi yang dikenal berasal dari dunia aktivis ini juga memberi pesan lugas kepada seluruh perusahaan tambang di PALI: jika kalian tertib dan berkontribusi untuk masyarakat, tidak akan ada yang mengganggu.
Sementara itu, Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Titan Group dan pihak PT EPI belum dapat di konfirmasi untuk memberikan keterangan resmi ataupun tanggapan atas berbagai kritik dan tuntutan masyarakat maupun DPRD PALI. Upaya konfirmasi melalui jalur komunikasi perusahaan belum membuahkan hasil.
Namun tekanan publik tampaknya akan terus menguat. Masyarakat kini membuka mata, dan wakil rakyat seperti Firdaus Hasbullah tampak siap memimpin perjuangan demi transparansi, keadilan sosial, dan kemajuan bersama di Kabupaten PALI. (Eddi Saputra).
0 Comments