PT TeL Bangun 6 Sumur Bor, Kepedulian yang Mengalirkan Kehidupan di Tengah Kemarau


10 shares

Muara Enim – Di bawah terik mentari yang kian menghanguskan bumi, ketergantungan masyarakat pada sumber air semakin mendalam. Sungai Lematang yang dulunya menjadi penopang hidup sehari-hari kini kering kerontang, hanya menyisakan riak kecil yang tak mampu lagi memenuhi kebutuhan warga. Di tengah kesunyian desa, ketika suara cangkul dan keringat tak lagi mampu menghadirkan kesejukan, harapan datang dari sebuah inisiatif yang menggugah.

PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (PT TeL), melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka, bukan hanya mendistribusikan air bersih ke desa-desa di sekitar perusahaan, namun juga membangun enam unit sumur bor. Seperti oasis di tengah gurun, sumur-sumur ini dibangun di Desa Banuayu, Kuripan, Kuripan Selatan, Bulang, Siku, dan Gunung Raja sejak awal Agustus 2024. Pembangunan ini bukan sekadar fisik, melainkan harapan yang hidup, air yang mengalir tak hanya menyegarkan tenggorokan, tapi juga jiwa.

Bagi masyarakat desa, sumur bor ini lebih dari sekadar sarana. Ini adalah sumber kehidupan baru di tengah kemarau panjang yang sering kali mencekik keseharian mereka. Kebutuhan akan air bersih untuk mandi, mencuci, hingga memasak kini tak lagi harus bergantung pada sumur gali yang mengering atau aliran sungai yang merana. Dengan kapasitas penampungan air mencapai 1.500 liter, dilengkapi dengan pipanisasi dan pompa air, warga bisa menikmati kemudahan dan kenyamanan yang dulu hanya bisa mereka impikan.

Ini bukanlah proyek besar yang dingin dan tak berjiwa, tetapi sebuah upaya tulus yang diharapkan mampu merawat kearifan lokal serta mempererat solidaritas antar warga. PT TeL melalui pilar infrastruktur dan pengembangan kapasitas bidang kesehatan serta konservasi, berharap agar sumur-sumur bor ini dapat dijaga dengan baik, sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan bersama, untuk masa kini dan masa depan.

Baca juga:  PT TeL Salurkan 54.000 Liter Air Bersih, Penyelamat Masyarakat di Musim Kemarau

Di sinilah, pada detak langkah warga yang mengambil air dari sumur bor tersebut, sebuah narasi baru sedang ditulis: narasi tentang harapan, tentang kebaikan yang tak lekang oleh waktu, dan tentang air yang membawa kehidupan dalam setiap tetesnya. (Nuramin Jafar).


Like it? Share with your friends!

10 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊