Labuan Bajo, NTT//SI.com- PMKRI Ruteng Bersama PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo Mengecam Keras Sikap Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat Terkait Upaya Pemaksaan Kehendak Masyarakat Untuk Melanjutkan Rencana Proyek Geothermal di Wae Sano
Pemda Mabar yang diwakili oleh Camat Sano Nggoang Alfonsius Arfon bersama perwakilan dari KSP Yando Zakaria juga Perwakilan dari PT Geodipa Energy Johnedy Situmorang kembali melakukan sosialisasi kepada Masyarakat tiga kampung, yakni kampung Nunang Dasak dan Lempe. Sosialisasi itu berlangsung Selasa, 15 November 2022.
Inti sosialisasi ini bagian dari negoisasi lanjutan atas perubahan Prioritas titik pengeboran dari wellpad B di Kampung Nunang yang berjarak 30 meter dengan rumah warga dan rumah adat Nunang ke Wellpad A di Kampung Lempe yang berjarak 150 meter dari Pemukiman.
Sosialisasi yang difasilitasi oleh Pemda Mabar, Perwakilan KSP, dan PT Geodipa Sumber Energy adalah suatu bentuk kedunguan dan keegoisan Pemerintah.
Mengapa demikian, Masyarakat Wae Sano sudah menyatakan sikap untuk menolak keras kehadiran dari proyek Geothermal ini. Itu terbukti Masyarakat Wae Sano sudah turun Jalan atau berdemontrasi untuk melakukan upaya perlawanan terkait dengan kebijakan ini.
“Kemudian, ini juga bagian dari upaya pemaksaan kehendak Masyarakat, Pemerintah pura-pura tuli mendengar penolakan dari Masyarakat”, ujar Nardi Nandeng selaku ketua PMKRI Ruteng.
Dasar Penolakan dari PMKRI Ruteng bersama PMKRI Kota Jajakan Labuan juga Masyarakat adalah kehadiran Geothermal dapat mengganggu ruang hidup Masyarakat di Wae sano. Bahwa ruang hidup satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Manusia.
“Jika satupun yang rusak maka manusia tidak bisa hidup. Ini alasan yang sangat mendasar dan harga mati untuk menolak kehadiran Geothermal. Sehingga kemudian kita lawan secara bersama dan geothermal menjadi musuh bersama”, lanjut Nardi Nandeng.
PMKRI Ruteng bersama PMKRI Kota Jajakan Labuan Bajo berkomitmen tetap bersama masyarakat untuk menolak kehadiran Geothermal sampai kapanpun. Tetap harga mati untuk menolak.
PMKRI Ruteng bersama PMKRI kota Jajakan Labuan Menyatakan sikap.
Meminta kepada Pemda Manggarai Barat, jangan berselingkuh dengan para Korporat yang hanya ingin mementingkan diri sendiri dan kelompok. Masyarakatlah yang menjadi korban dari kebijakan.
Mengutuk Keras sikap Pemda Mabar, KSP, dan PT Geodipa Sumber Energy karena diduga ada upaya pemaksaan kehendak masyarakat untuk tetap melakukan perencanaan proyek Geothermal.
Meminta Pemda Mabar, jangan jadi budak dari para Korporat. Tetap berdiri tegak dan menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat yang dapat menyejahterakan.
Editor : Dody Pan
0 Comments