Manggarai, NTT//SI.com- Marsel Nagus Ahang, S.H, Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat (LSM LPPDM) mempertanyakan kelangkaan minyak tanah beberapa pekan terakhir di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Kira-kira apa alasannya sehingga terjadinya kelangkaan minyak tanah tersebut.
Menurut Ahang bahwa, ada dugaan juga kelangkaan minyak tanah sengaja dibuat-buat oleh agen minyak tanah agar dengan kelangkaan tersebut, bisa menaikan harga minyak tanah.
Ahang mendesak pihak Pemerintah dan pihak Kepolisian untuk melacak, kira-kira apa penyebab kelangkaan minyak tanah tersebut. Dan meminta kepada pihak-pihak terkait untuk segera mengatasi persoalan ini, dan berikan alasan soal kelangkaan minyak tanah tersebut.
“Kasihan masyarakat khususnya ibu-ibu yang harus berkeliling mencari minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangga mereka, dan kalaupun minyak tanahnya dapat, itu dengan harga Rp. 30.000 per jerigen 5 liter, bahkan lebih dari Rp.30.000”, kata Ahang
Sementara, salah satu warga Tenda, Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, (Perempuan) yang enggan namanya dimediakan mengaku kesal dengan kelangkaan minyak tanah yang terjadi saat ini.
“Kami perna keliling mencari minyak tanah, dan dapat dari salah satu kios di Kumba, dengan harga Rp. 35.000 satu Jerigen 5 liter”, kata warga itu kepada Wartawan Media ini Senin (21/11/2022) siang
Warga itu juga berharap, agar secepatnya pihak-pihak terkait mengatasi persoalan ini, karena menurutnya selama ini mereka susah sekali untuk mendapatkan minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangga.
Diketahui, Minyak tanah (Krosene) merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik didih antara 150 °C dan 300 °C dan tidak berwarna.
BBM ini digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan, memasak, water heating, dan lain-lain. Umumnya merupakan pemakaian domestik (rumahan), usaha kecil.
Penulis : Dody Pan
0 Comments