Redaksi sarana informasi.com
Pangkalan Balai, si.com// Sekretaris Daerah Ir. Erwin Ibrahim, ST.,MM.,MBA.,IPU.,ASEAN Eng melaunching Desa/Kelurahan Siaga TBC dalam upaya Gerakan Bersama Akhiri Tuberkulosis (Geberr) dan penguatan forum kemitraan pencegahan dan pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di Kabupaten Banyuasin Tahun 2025, berlangsung di Auditorium Pemkab Banyuasin, Kamis (27/11/2025)
Kegiatan tersebut dihadiri Koordinator Assement Eliminasi Malaria Nasional Kementerian Kesehatan dan Dewan Pakar Adinkes Pusat dr. Ferdinand J Laihad, MPHM, Ikatan Bidan Indonesia Hj. Eni Diana, S.KM., S.Keb, Kapolres Banyuasin diwakili Dokes Polres Banyuasin Widia Wati, S.KM.,MM, Kemenag Banyuasin, Para Kepala Puskemas, Para Camat, Para Lurah dan Kades.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah menyampaikan beberapa penyakit menular yang perlu mendapat perhatian adalah Aids, Tuberkulosis dan Malaria. Hingga kini ketiga penyakit tersebut masih merupakan masalah kesehatan dan ancaman serius bagi masyarakat di Kabupaten Banyuasin.
“Upaya pencegahan pengendalian penyakit Aids, Tuberkulosis, dan Malaria (PP ATM) tentu saja sangat memerlukan peran lintas sektor, serta upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ATM ini akan kurang efektif hasilnya apabila hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja.
Melalui Adinkes Pusat dan perwakilan Adinkes Provinsi Sumsel ikut berperan dalam memfasilitasi upaya kemitraan dan kesepakatan di daerah Kabupaten Banyuasin dalam upaya keterlibatan berbagai sektor dari bidang Pemerintahan,” jelasnya.
Dilanjutkan Sekda, langkah Pemerintah dalam percepatan pengentasan TBC diwujudkan melalui gerakan bersama Desa dan Kelurahan siaga TBC yang secara resmi diluncurkan pada Jumat 9 Mei 2025 dijakarta. Pada tahun 2025 Pemerintah menargetkan dapat mendeteksi 90% kasus TBC.
“Melalui gerakan siaga TBC ini Pemerintah menetapkan target terbaik dan cepat yaitu Indonesia mampu mengeliminasi TBC pada tahun 2030. Strategi lainnya mencakup penguatan edukasi masyarakat mengenai TBC, pemanfaatan teknologi informasi integrasi data antara rumah sakit dan puskesmas serta pengembangan vaksin TBC yang lebih efektif,” paparnya.
Sementara itu, Plt Kadinkes Kabupaten Banyuasin dr. Indah Daryani, M.Kes menjelaskan penyakit ATM masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Banyuasin, pencegahan dan pengendalian penyakit ATM dengan pengendalian terpadu melibatkan lintas program, lintas sektor baik itu Pemerintah, lembaga swasta, perorangan, perusahaan ataupun suatu organisasi sosial kemasyarakatan yang peduli terhadap kesehatan.
“Tentunya peran aktif stakeholder dalam membangun jejaring advokasi dan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan-perusahaan ataupun organisasi sosial kemasyarakatan lainnya di Kabupaten Banyuasin.
Editor Pahrul Edi













