Penanaman Jagung di Desa Tanah Abang Jaya, Wujud Nyata Program Ketahanan Pangan di Kabupaten PALI

PALI – Ketahanan pangan menjadi salah satu isu strategis yang saat ini tengah menjadi perhatian serius pemerintah pusat maupun daerah. Upaya memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada impor atau distribusi dari daerah lain, melainkan harus ditopang oleh kemandirian lokal. Semangat inilah yang tampak nyata di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), khususnya di Desa Tanah Abang Jaya, Kecamatan Tanah Abang, ketika masyarakat bersama unsur pemerintah desa, TNI, dan Polri melaksanakan penanaman jagung perdana di lahan seluas 1 hektar pada Rabu (24/9/2025) pagi.

Kegiatan yang berlangsung di Dusun II Desa Tanah Abang Jaya ini menjadi bukti konkret bahwa program ketahanan pangan bukan hanya slogan, melainkan benar-benar diwujudkan melalui aksi nyata di lapangan. Acara dimulai sekitar pukul 09.40 WIB hingga selesai pukul 11.40 WIB, berlangsung aman, lancar, dan penuh semangat kebersamaan.

Penanaman jagung ini tidak hanya sekadar agenda pertanian biasa. Hadirnya jajaran Muspika, perangkat desa, hingga kelompok wanita tani menunjukkan bahwa program ini merupakan hasil sinergitas yang solid.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kapolsek Tanah Abang IPTU Arzuan, S.H., Camat Tanah Abang yang diwakili Kasi Kesos Pipin Husna, S.Kep., Ketua TP PKK Kecamatan Tanah Abang Sri Utami Dadang, Kepala Desa Tanah Abang Jaya Bambang Krisna, perangkat desa, penyuluh pertanian lapangan (PPL), Babinsa, serta unsur TP PKK Desa Tanah Abang Jaya.

Di tengah aktivitas menanam, kebersamaan tampak begitu kental. Para peserta menggunakan benih jagung hibrida Syngenta NK7328 SUMO dengan metode penanaman manual (tugal), serta didukung perlengkapan sederhana seperti tali nilon untuk ajir. Cara tradisional ini dipadukan dengan benih unggul, diharapkan mampu menghasilkan panen yang melimpah.

Program ketahanan pangan melalui penanaman jagung di Desa Tanah Abang Jaya didukung penuh oleh pemerintah pusat melalui alokasi Dana Desa (DD). Besaran anggaran yang digelontorkan mencapai Rp20 juta hingga Rp25 juta per hektar, sesuai ketentuan yang berlaku.

Dana ini bukan sekadar formalitas, melainkan menjadi investasi berharga bagi masa depan desa. Melalui pemanfaatan DD yang tepat sasaran, masyarakat petani dapat memperoleh modal awal berupa benih unggul, sarana penunjang, serta pendampingan teknis dari penyuluh pertanian.

Dari 17 desa yang ada di Kecamatan Tanah Abang, tercatat sudah 13 desa yang mulai merealisasikan program penanaman jagung. Angka ini menunjukkan keseriusan pemerintah desa dalam mendukung agenda besar pemerintah pusat, sekaligus menandai bahwa Desa Tanah Abang Jaya tidak ingin tertinggal dalam barisan desa-desa yang produktif.

Kapolsek Tanah Abang, IPTU Arzuan, S.H., dalam kesempatan itu menegaskan bahwa program penanaman jagung ini merupakan wujud nyata sinergitas antara pemerintah desa, TNI, dan Polri. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan agar penggunaan Dana Desa dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

“Sejalan dengan arahan Bapak Kapolres PALI, AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, S.H., S.I.K., M.I.K., kami Polsek Tanah Abang berkomitmen untuk mengawal sekaligus memastikan program ketahanan pangan ini berjalan optimal. Kapolres menegaskan bahwa penggunaan Dana Desa untuk sektor pertanian, termasuk penanaman jagung, harus benar-benar dipertanggungjawabkan agar hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah desa untuk mengawasi perkembangan di lapangan,” ujar IPTU Arzuan.

Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa pihak kepolisian tidak hanya fokus pada tugas keamanan, tetapi juga ikut serta mengawal pembangunan desa. Dengan demikian, kehadiran Polri memberi rasa aman sekaligus menjadi pendorong semangat bagi masyarakat petani.

Penanaman jagung di Desa Tanah Abang Jaya bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi juga menyimpan harapan besar bagi masyarakat desa. Jagung dipilih karena memiliki nilai ekonomi tinggi, relatif mudah dibudidayakan, serta memiliki pasar yang luas, baik untuk konsumsi maupun pakan ternak.

Apabila program ini berjalan sukses, diharapkan hasil panen dapat meningkatkan kesejahteraan petani, membuka peluang usaha baru, serta memperkuat posisi Kabupaten PALI sebagai salah satu daerah penyangga ketahanan pangan di Sumatera Selatan.

Kepala Desa Tanah Abang Jaya, Bambang Krisna, menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak yang telah ikut serta dalam kegiatan ini. Menurutnya, tanpa adanya sinergi, mustahil program pertanian dapat berjalan maksimal.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh unsur yang hadir, baik dari kepolisian, TNI, pemerintah kecamatan, maupun kelompok PKK yang turut membantu. Harapan kami, jagung yang ditanam hari ini kelak bisa memberikan hasil panen yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Program ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi warga desa,” ungkap Bambang.

Hal menarik dari kegiatan ini adalah peran aktif TP PKK Kecamatan dan Desa. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan petani atau pemerintah desa, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Para ibu-ibu PKK turut menanam, memberi semangat, sekaligus menjadi penggerak di lingkup rumah tangga agar hasil pertanian dapat dikelola dengan baik.

Di samping itu, keterlibatan PPL (penyuluh pertanian lapangan) menjadi faktor penting. Dengan adanya pendampingan teknis, para petani tidak dibiarkan berjalan sendiri, melainkan mendapatkan bimbingan tentang tata cara budidaya, perawatan tanaman, hingga strategi pascapanen.

Program penanaman jagung ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor pangan. Pemerintah pusat menargetkan agar desa-desa di seluruh Indonesia mampu menjadi basis produksi pertanian yang mandiri.

Kabupaten PALI, dengan kondisi geografis yang didominasi lahan subur, memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan. Dengan dukungan Dana Desa yang dialokasikan secara tepat, potensi ini bisa diwujudkan dalam bentuk hasil nyata berupa panen melimpah.

Apabila gerakan menanam jagung serentak ini berhasil, bukan tidak mungkin PALI akan dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung unggulan di Sumatera Selatan.

Di balik semua itu, kegiatan penanaman jagung di Desa Tanah Abang Jaya juga memperlihatkan kuatnya nilai gotong royong. Warga bahu-membahu menanam benih, berbagi tenaga, bahkan saling menyemangati agar program ini berhasil.

Gotong royong bukan hanya tradisi lama yang diwariskan leluhur, tetapi menjadi energi sosial yang terus menghidupkan semangat pembangunan desa. Tanpa gotong royong, sulit membayangkan program besar seperti ketahanan pangan bisa berjalan dengan lancar.

Penanaman jagung di Desa Tanah Abang Jaya pada 24 September 2025 menjadi catatan penting dalam perjalanan program ketahanan pangan di Kabupaten PALI. Lebih dari sekadar menanam, kegiatan ini adalah simbol kebersamaan, sinergi lintas sektor, serta komitmen untuk membangun kemandirian pangan dari desa.

Harapan besar kini bertumpu pada hasil panen yang akan datang. Semoga jerih payah para petani, dukungan pemerintah, serta pengawasan dari aparat dapat menghasilkan buah manis berupa kesejahteraan masyarakat dan terjaganya ketahanan pangan.

Dengan semangat yang sama, Desa Tanah Abang Jaya telah memberi teladan bahwa membangun negeri dimulai dari sawah, ladang, dan kebun di desa-desa. Karena dari desa, kehidupan bangsa ini memperoleh kekuatannya. (35).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

WARNING: DILARANG COPAS