ACEH TAMIANG//SI.com- Mobil armada angkutan bermuatan batu koral serta truk Galian C diduga salah satu pemicu kerusakan jalan di desa Kaloy Aceh Tamiang ketika di lakukan upaya konfirmasi dan tanggapan bersama salah seorang masyarakat yang nama nya enggan di publish berharap kepada Polda Aceh serta instansi dinas terkait melakukan upaya kroscek langsung ke beberapa galian C apakah ada ijin bahkan handal nya sehingga tampak saat ini melanggar beberapa aturan yang di atur dalam UUD SIUP dan sit-up
Sehingga pantauan investigasi media sarana informasi .com ini di lapangan pada Senin 6/11/2023 saat ini di desa Kaloy kecamatan Tamiang hulu kabupaten Aceh Tamiang terdapat sekitar 8 tempat eksplorasi tambang galian C sehingga menjadi persoalan apakah ada ijin dari instansi dinas terkait dari pertambangan dan penanaman modal unit 1 pintu propinsi Aceh
Masyarakat selaku pengguna akses pasilitas umum bahkan para pengendara sepeda motor yang semakin hari semakin mengeluh dengan kondisi jalan akses desa Kaloy ke Pulo tiga bertambah rusak parah dugaan akibat dari kurang nya perhatian serta intrusi dari instansi pemerintah terkait terhadap beberapa usaha pertambangan ekplorasi galian C yang beroperasi di desa Kaloy Aceh Tamiang
Jalan menghubungkan masyarakat setempat ke kabupaten Aceh Tamiang yang berstatus jalan propinsi terlihat kondisi terkini semakin rusak parah hal tersebut di duga disebabkan oleh kendaraan berat yang berlalu-lalang membawa muatan melebihi kapasitas muatan seperti batu koral sertu pasir dan batu seukuran buah mangga yang di angkut menggunakan dump truk tronton bahkan tanpa di pasangi penutup seperti terpal untuk diangkut ke kota Langsa Bahkan ke Sumatra menggunakan cold diesel yang kuat dugaan melebihi kapasitas muatan berdasarkan JBB mobil itu sendiri .
“Melebihi kapasitas angkutan, jalan kabupaten rata-rata di kelas III. Kurang lebih maksimal itu delapan hingga sepuluh ton. bahkan Sekarang masyarakat sering melihat, banyak jalur-jalur tambang dari penambangan di Kaloy melewati jalan kabupaten hampir diperkirakan mencapai 12 ton .
Liputan khusus saprijal SI
0 Comments