Labuan Bajo, NTT//SI.com- Marsel Nagus Ahang, S.H, pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat (LSM LPPDM) berencana akan melakukan aksi demo damai jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ASEAN) yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu yang akan datang.
LSM LPPDM akan melakukan aksi demo damai apabila dalam waktu dekat Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo tidak merespon surat yang dikirimkan pimpinan LSM tersebut pada tanggal 20 April 2023 kepada Presiden RI.
Marsel Ahang, selaku pimpinan LSM LPPDM kepada media ini pada minggu (30/04/2023) melalui via WhatsApp menulis bahwa, tujuan surat yang dikirimkannya kepada Presiden Joko Widodo melalui sebuah pernyataan sikap memohon kepada Presiden Jokowi untuk menghentikan kegiatan bisnis paket Open Trip terhadap kenaikan harga tiket ke Wisata Taman Nasional Komodo (TNK) oleh PT. Flobamor yang diduga diboncengi oleh kepentingan bisnis dari Gubernur NTT VBL.
“Minimal surat kami ditanggapi oleh Presiden RI melalui Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, dan kami sudah memiliki etikat baik sebagai warga negara yang taat pada asas hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pada prinsipnya kami tidak sedang menghalangi kegiatan KTT ASEAN di Labuan Bajo. Silahkan kegiatan KTT ASEAN berjalan, kami hanya mau menyampaikan aspirasi, agar Presiden se-ASEAN bisa mendengar keluhan kami dari LSM LPPDM. Karena tujuan kami agar para wisatawan asing maupun wisatawan dalam negeri tetap berkunjung kewisata komodo. Tentu, kalau harga tiket ke wisata komodo naik, pasti semua para wisatawan akan berlari dan berkunjung ketempat wisata lain, seperti di Bali”, tegas aktivis LSM LPPDM Marsel Ahang
“Kami berharap, agar Presiden RI bisa mendengar suara kami dari LSM LPPDM, Pak Jokowi lahir dari rakyat, maka perlu juga juga mendengar keluhan kami dari LSM LPPDM seperti yang terlampir dalam surat pernyataan sikap yang kami kirim kepada Presiden Jokowi”, tambah Ahang
Ahang berharap kepada pihak keamanan seperti TNI Polri, untuk bersama-sama memberantas praktek monopoli dari PT. Flobamor.
Menurut aktivis LSM LPPDM Marsel Ahang yang cukup tersohor itu di Kabupaten Manggarai Raya, bahwa tindakan dari PT. Flobamor bersama Gubernur NTT VBL, adalah sebuah upaya untuk membenturkan PT. Flobamor dengan masyarakat Manggarai Barat. Tentu hal ini, kata Ahang, Pemerintah Pusat tidak hanya menjadi penonton dalam drama terkait kenaikan tiket ke TNK.
“Ini harus disikapi secepatnya, dan pembangunan yang dibangun untuk kepentingan wisata dipulau komodo, bukan hanya bertujuan untuk kepentingan PT. Flobamor, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat, dan juga butuh sebuah keadilan, agar PT. Flobamor tidak bermonopoli dalam sistem bisnis tersebut”, ujar Marsel Ahang
Ahang juga berharap, agar aparat TNI Polri tidak terjebak dengan drama tersebut, bahwa kata Ahang, TNI dan Polri sebagai alat yang dipakai oleh kaum Borjuis.
“TNI dan Polri bukan alat yang dipakai oleh kaum Borjuis, kalian adalah pengayom masyarakat dan bukan untuk dijadikan alat dari PT. Flobamora”, ungkap Marsel Ahang
“Pada prinsipnya kami mendukung KTT ASEAN, karena mungkin dengan konferensi tingkat tinggi tersebut, dapat membawa perubahan bagi masyarakat dimasing-masing Negara Asean, dan terlebih khusus kejayaan bagi masyarakat Manggarai Barat”, tutupnya
Penulis : Dody Pan
0 Comments