Muara Enim//SI.Com–,Terkait masalah pemilihan ketua DPD partai Golkar Muara Enim, komisaris kecamatan (Komcat) yang telah berubah nama menjadi pimpinan Kecamatan sebanyak 18 dari 22 Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim menolak tegas Musda untuk ketua DPD Partai Golkar yang baru dan kembalikan lagi ke ketua yang lama.
Hal tersebut dikatakan oleh Derajat Kurniawan selaku Pimpinan Kecamatan Partai Golkar di Gunung Megang, pada waktu musda pemilihan Ersangkut menjadi ketua, suara dirinya dianggap tidak sah, lantaran ada ketika kepercayaan dalam kepemimpinan Ersangkut karena Sekjen DPD Partai mengundurkan diri.
“Waktu musda, ada tiga calon, yaitu Ersangkut, Aminnullah dan Hardiono, karena Gunung megang kosong, jadi saya ditunjuk mengadakan musyawarah cabang (muscab) untuk mengelengkapi Musda. Karena tidak mencukupi 30%, saya dipinta untuk membantu Ersangkut dan Ersangkut pun saat itu menang secara aklamasi menjadi ketua DPD Partai Golkar Muara Enim,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Derajat Kurniawan, kedepan para pimpinan Kecamatan menolak Musda pemilihan ketua DPD Partai Golkar yang baru dan meminta kembalikan lagi ketua DPD partai Golkar yang lama Ersangkut.
“Dari 22 pimpinan Kecamatan, hanya 4 kecamatan yang tidak mendukung Ersangkut,” tegasnya.
Ditambah juga oleh Komisaris Kecamatan (Komcat) Empat Petulai Dangku Herson, para pimpinan Kecamatan DPD Partai Golkar Muara Enim atau yang kerap disebut Komcat itu adalah yang memiliki hak suara untuk terpilihnya ketua itu atas suara dari komcat. Selain komcat 22 orang, ada juga yang memiliki suara yiatu 5 AMPG dan 1 Soksi, jadi totalnya ada 28 yang mempunyai hak suara.
“Pada intinya, kami 18 Komcat ini mengharapkan Musda nanti dibatalkan dan dikembalikan lagi kepada ketua lama yaitu Ersangkut,” tegasnya.
Terpisah, Simpatisan DPD Partai Golkar Muara Enim berinisial AT menyatakan sikapnya kecewa berat atas polemik yang terjadi pada DPD Partai Golkar Muara Enim, jika hal ini terus berkembang dapat mempengaruhi Pak Erlangga yang akan menuju RI 1 serta mencoreng nama besar Partai Golkar itu sendiri. Bahkan, menurut kacamata dirinya, kalau masalah ini tidak segera terselesaikan DPD Partai Golkar Muara Enim terancam batal ikut Pemilu 2024 mendatang.
“Polemik yang terjadi di DPD Partai Golkar Muara Enim sangat memprihatikan, apalagi sampai Komcatpun itu kecewa. Maka dari itu, meminta kepada DPP Partai Golkar Provinsi Sumsel dan DPP RI untuk segera mungkin mensikapi dan menyelesaikan permasalah yang terjadi pada DPD Partai Golkar Kabupaten Muara Enim,” pintanya. Rabu, (13/7/2022).
Tim.
0 Comments