Karena Cinta, Ku Serahkan Perawanku. Terus Aku dinikahi Lelaki Lain*Episode ke 2**


10 shares

Fegi hanya tertegun menunduk, sambil menghirup kopi dan merokok.
“Ibu sudah tua, pengen rasanya mengendong cucu sebelum menyusul mendiang ayah mu.”sambung ibunya sambil tersenyum.
“Bu, ibu jangan ngomong gitu dong,”jawab Fegi sambil merebahkan tubuhnya di pangkuan ibunya seperti saat dia masih anak-anak dulu.***

Keesokan harinya Fegi datang kekantor lebih awal dari karyawan nya, setelah apel pagi dilanjutkan briefing, Fegi monitor jadwal kegiatan nya kosong, dia langsung memanggil Sekretaris untuk menyampaikan bahwa dia akan keluar dan meminta Carikan sepeda motor untuk di sewa.

Dengan mengendarai sepeda motor dijalan raya, diam-diam Fegi mendatangi alamat kontrakan Indah yang dia dapatkan dari stafnya, pikiran Fegi campur aduk, ada cemas, ada rindu, terlebih bingung mau ngomong apa awal tiba nanti.

Setelah diperkirakan memakan waktu satu jam, Fegi sampai ke alamat yang dicari, Fegi sang gentleman mendadak ciut, dia merasa takut dan was-was hendak mengetuk pintu rumah kontrakan itu. Saat dia Tenga ragu-ragu, dia dikagetkan oleh suara ibunya indah dari luar rumah, di belakang Fegi dia bertanya “mas cari siapa ya?,”tanya Ibunya indah,
Fegi membalikan tubuhnya dan tampak ibunya indah berdiri dengan membawa sekantong kecil yang berisikan sayur diperkirakan cukup sekali masak.

“Assalamualaikum buk, apa kabar, ibuk masih ingat saya?”, jawab Fegi dengan gugup seraya langsung menjabat dan mencium tangan ibunya indah dengan penuh hormat, “Nak Fegi, kau tidak berubah, kau masih tetap santun seperti dulu.”lirih ibu dalam hati,.

Pintu kontrakan langsung di buka, Fegi dipersilahkan masuk oleh ibunya indah, Fegi yang berangkat dari kantor sudah ganti pakaian, dia hanya mengenakan celana jeans, kaos oblong dan sepatu kets, dia tak nampak seorang direktur utama perusahaan, mata Fegi melihat kesana kemari seakan ada yang dia cari di area itu, namun belum berani bertanya kepada pemilik rumah.

Baca juga:  Karena Cinta, Ku Serahkan Perawanku. Terus Aku dinikahi Lelaki Lain*1*

Ibunya indah membawakan segelas air putih untuk disuguhkan ke Fegi, dengan bahasa yang lemah lembut ibunya langsung spontan bicara, “diantara kehancuran keluarga kami, diantara aib yang kami tanggung selama ini, itu bagian dari sikapmu yang pengecut nak Fegi, saat itu mestinya nak Fegi berani bicara terus terang, jika semua sudah terang dan jelas setidaknya kami tidak Melakukan kesalahan yang fatal, kami hancur berantakan, bapak malu hingga tidak kuat menahan malu akhirnya memilih pensiun dini, Indah kami usir dari rumah, hingga lebih 4 tahun dia menghilang dengan mondok di sebuah pesantren yang tak terdeksi keberadaan nya, bahkan bapak sakit hingga habis semua untuk biaya pengobatan yang akhirnya nya meninggal dunia tiga tahun lalu, indah tidak tau. Setelah lebih setahun bapaknya meninggal dunia, akhirnya kami dipertemukan, melihat kondisi saya indah pamit meninggalkan pondok pesantren dan mencari kontrakan untuk tempat tinggal kami berdua, kami tinggal di sini sudah 3 minggu, tapi indah belum juga dapat kerjaan, sekarang kedatangan nak Fegi kemari mau apa?” Papar dan tanya ibunya indah.

“Fegi minta maaf buk atas semua ini, Fegi datang kemari mau ketemu indah, mau pastikan dia tinggal di mana dan kondisi dia sekarang,”jawab Fegi.

Berulang kali mata ibunya indah memandang Fegi, dia dapat memastikan bahwa Fegi masih kere dan miskin seperti dulu, tapi dia legah, Fegi mau maafkan nya dan mau menerima kembali indah, agar kedua ibu dan anak ada tempat bernaung dan berlindung, dan setidaknya dia yakin Fegi tampak nya pintar dan tidak mungkin sulit cari uang buat makan, sedikit pun ibunya indah tidak tau kalau Fegi sudah jadi orang kaya, tanpa ia sadari yang jadi tamunya sekarang adalah direktur utama perusahaan bonafit.

Baca juga:  "Tanah Abang Ujan Pelor" Raih Juara 1 Karnaval dan Menjadi Double Winner di Kecamatan Tanah Abang

“Nak Fegi sudah ibuk maafkan, kita semua sama-sama salah, sekarang ibu minta maaf atas kesalahan yang pernah ibu perbuat sama nak Fegi, mungkin inilah takdir tuhan,”sambung ibunya indah,

Fegi memberanikan diri bertanya dimana indah, ibunya memberitahukan kalau setiap hari dia cari pekerjaan dan siangnya ngisi pengajian taman pendidikan Al-Qur’an, “dari situlah selama tiga Minggu ini kami bertahan hidup, dari honor mengajar ngaji itu harus kami iritkan untuk makan, sembari itu indah terus melamar, namun sampai saat ini belum dapat, dia anak yang kuat dan tidak mengeluh dengan kondisi ini, kemaren katanya dapat panggilan interview, tapi belum tau apakah diterima atau tidak, malahan sepulang dari itu nangis Sampai malam bikin bingung saja anak itu,”cerita ibuk nya indah yang kemudian mendengar ucapan salam dari luar, indah sudah pulang.

Dan lagi-lagi indah kaget untuk kedua kalinya melihat Fegi sudah ada di kontrakan nya, sepatu sebelah kiri belum sampai dilepas, indah melompat memeluk tubuh Fegi yang dari kemarin mengganggu pikiran nya. “Beb jangan pergi lagi, aku capek beb,” bisik Indah dengan penuh manja seakan dia lupa kalau status nya sudah janda, terlebih dia lupa ada ibu di sana.

Foto: ilustrasi Fegi dan indah berpelukan saat bertemu, Sumber Foto: Copy Paste Google

Kali ini berbeda dengan pertemuan kemarin, ibunya indah seakan bukan penghalang bagi kedua anak manusia ini, perasaan cinta dan rindu membuat mereka lupa ada ibu sebagai saksi saat itu, namun sebagai orang tua, ibunya indah sangat mengerti perasaan anaknya, dia hanya diam saja menyaksikan adegan itu, malah dia ikut meneteskan air mata haru melihat putri tunggal nya bertemu dengan kekasih dambaan hati.

Fegi, indah dan ibunya makan siang bersama, suasana bahagia itu sangat terasa dalam sebuah kontrakan, Fegi belum membahas tentang rencana kedepan, demikian juga Indah, yang ada hanya saling pandang, pegang tangan dan cium kening. Tepat pukul 15:00 Fegi izin pamit pulang, demikian juga Indah bergegas menuju TPA untuk ngajar ngaji, langkah indah begitu pasti, hatinya berbunga-bunga. ***

Baca juga:  Yuri Kemal Fadullah, Wujudkan Hadiah Luar Biasa di Grasstrack Belitung 2024

Sesampainya di Kantor, Fegi tidak berlama-lama, dia duluan pulang. Setibanya di rumah, Fegi langsung telpon Indah untuk dia ajak ke luar malam, dengan perasaan senang indah bersedia, ibunya juga mengizinkan.

Malam itu ibunya indah duduk di teras kontrakan nya cari angin, sementara indah masih berdandan di kamarnya, tiba-tiba ibunya indah melihat sebuah mobil mewah berhenti tepat didepan kontrakan, sepintas hati nya bertanya, “mobil siapa ni?” Dia kaget dengan melihat Fegi keluar dari mobil itu, “assalamualaikum buk, izin ajak indah keluar”ucap Fegi sembari menjabat dan mencium tangan ibunya indah, “waalikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, tapi pulangnya jangan larut malam yah,”jawab ibu.


Like it? Share with your friends!

10 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊