Kuliah nya selesai, dia mendapatkan ilmu dan gelar Megister luar negeri, meskipun dikelilingi wanita yang sangat mendambakan dirinya, selama 3 tahun Fegi tetap dingin, dia tidak berniat memboyong wanita luar negeri, sementara dia juga tidak perna komunikasi soal cinta dengan wanita dalam negeri.
Seiring perkembangan perusahaan yang dikelola adiknya semakin maju, Kontrak kerja Fegi untuk 5 tahun akhirnya selsai, pihak perusahaan luar negeri menawarkan perpanjangan kontrak kerja dan jabatan tinggi untuk Fegi, namun tidak diterima Fegi dia malah berniat pulang untuk mengelola perusahaan yang dia bangun bersama firman sembari mengurus ibu yang sudah mulai menua.***
Tibalah Fegi di bandara, dengan mengenakan kaos oblong dan sepatu kets, dia turun dari pesawat yang sedari tadi kedua adik dan ibunya sudah menunggu menjemput menggunakan mobil mewah. suasana haru dan bahagia menyelimuti ke 4 orang ini, tangis mereka tak terbendung, terlebih Fegi, dia terbayang saat dia berangkat bersama Tomas, seumur hidup nya, ini adalah yang kedua kali nya dia menginjakan kaki di bandara itu, saat berangkat dan pulang nya.
Fegi kaget, serentak sujud syukur ketika memasuki rumah nya, selama ini dia hanya melihat dari foto dan video rumah yang dikirim adiknya, ternyata rumah yang dia beli waktu kerja di luar negeri itu sangat bagus dan mewah, dia langsung menelepon Tomas mengabarkan dia sudah sampai di rumah serta mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan Tomas yang telah menjadi perpanjangan tangan Tuhan merubah nasib Fegi dan keluarganya.
Satu bulan sepulang dari Luar Negeri, Fegi tidak perna datang ke perusahaan nya, dia percayakan firman yang juga sudah lulus sarjana mengurus nya, sementara Fegi hanya melepas rindu dengan kota kelahiran nya, dia kesana kemari keliling melihat-lihat pemandangan yang sudah jauh berubah, dia juga sering mendatangi rumah orang tua nya yang sudah di rehab selama dia di luar negeri, bahkan sering kali dia makan dan tidur di gubuk sawah milik ibunya yang sudah menyuruh orang lain mengelola nya.
Setelah makan malam, adik Fegi menyerahkan seluruh dokumen asli atas nama Fegi, baik surat rumah, mobil dan perusahaan yang dia kelola pun atas nama Fegi, dia juga menyerahkan buku tabungan juga Saldo perusahaan, firman meminta Fegi mulai bekerja ke kantor karena beberapa proyek di luar kota mulai jalan sehingga dia mulai kewalahan jika Fegi tak turun tangan, sementara Intan adiknya yang bungsu belum bisa dipekerjakan karena masih duduk di kelas 2 SMA. “Mas Fegi sudah harus turun tangan, besok ada miting dengan klien kita, dan siangya interview 30 calon karyawan, kalau itu bisa mas yang handle, aku yang urus proyek di luar kota,”ujar Firman.
Sambil senyum bangga dengan adiknya yang memiliki semangat tinggi, Fegi menjawab, ” Oke siap, tapi jangan lama-lama di luar kota,”jawab Fegi.***.
*PERTEMUAN FEGI DENGAN INDAH*
Pagi itu Fegi tiba di kantor bersama Firman, setelah memperkenalkan Fegi kepada seluruh karyawan yang ada, Firman langsung pamit untuk mengurus proyek di luar kota, Demikian juga Fegi, dia langsung monitor planning kerja nya hari pertama yang sudah di tulis oleh sekretaris Firman. Dimulai dari miting hingga selesai dan langsung isoma.
0 Comments