Senin pagi, tidak seperti biasanya, indah tidak berangkat kerja, dia mengurung diri di kamar tanpa sarapan, dia hanya menangis, matanya semakin bengkak, badannya lemah perasaan nya hancur lebur berkeping keping, perutnya sejak minggu pagi belum di isi makan ataupun minum, sesekali papa nya nelpon tak diangkat, ibunya juga nelpon atau ngetuk pintu kamar tak di angkat atau di buka, dia hanya berpikir betapa kejamnya manusia bernama Fegi, Fegi yang dia kenal manusia paling baik selama ini tega meninggalkan dia yang sudah hancur lebur tanpa kehormatan, “aku sudah hancur beb, kau tinggalkan aku tanpa tanda-tanda sedikitpun, rencana mu menghancurkan masa depan ku begitu halus, ternyata kau hanya berpura-pura cinta, dengan segala kelembutan mu kau berpura-pura baik, ternyata kau lebih kejam dari binatang,”gumam indah dalam kamar.***
Soreh harinya dia keluar, dia merasa prihatin dengan orang tua nya yang turut susah karena dia mengurung diri tanpa makan minum, saat dia selesai makan bertiga dengan orang tuanya, dia ingat Hp milik Fegi yang diambil tanpa izin orang tua nya atau adik Fegi, dia otak Atik ternyata baterai lowbat, hingga dia colokan charger casan, saat itu juga ibunya masuk kamar memberi tau kalau ada Jiko datang bertamu. Awalnya indah menolak menemui Jiko, karena bujukan sang ibu yang penuh kelembutan akhirnya di temuinya Jiko yang sedari tadi duduk di sofa ruang tamu.
Dengan mata yang bengkak serta tampil tanpa berdandan, indah duduk di sofa berhalang meja dengan Jiko, hampir satu jam indah berdiam diri hanya sesekali saja bersuara menjawab pertanyaan Jiko, akhirnya Jiko pamit pulang tanpa ada tanda-tanda kesal dengan sikap judes indah terhadap nya.
Meskipun tidak tau persis tentang indah, tapi Jiko terbaca kalau indah ada kekasih, namun sejak pertama bertemu Jiko sudah jatuh hati kepada indah, dan dia bertekad akan mendapatkan nya ditambah keyakinan nya kalau kedua orang tua indah sangat setuju pernikahan Jiko dan indah, malahan orang tua indah lebih tidak sabaran untuk menikahkan Jiko yang merupakan anak tunggal pejabat tinggi yang cukup kaya.
Sepulang nya Jiko, ibunya indah hanya memandang dari balik gorden, ibunya terbaca dengan tingkah indah yang sudah mulai risih terhadap kehadiran Jiko, namun dalam hati dia berkata, ” Sekarang tidak ada lagi penghalang, ternyata usahaku berhasil, sebentar lagi anakku akan menikah dengan orang kaya, saya akan punya besan pejabat yang cukup kaya, hidup saya akan semakin bergensi, yes,”pikir ibunya indah dalam hati.
Sementara itu, indah langsung bergegas masuk kamar dan menghidupkan Hp milik Fegi yang sudah terisi baterai, dia hapal password hp itu, dia langsung mencari kontak yang bakal terhubung dengan Fegi, namun apa yang dia temukan malah membuat dia sangat terkejut ketika melihat histori pesan percakapan Ibunya dengan Fegi seminggu yang lalu. Dia baca dengan seksama, Akhirnya dia tau akar permasalahan Fegi meninggalkan dia, dia menjerit dengan keras sampai kedua orang tua bersama pembantu nya berhamburan datang masuk kamar indah, apa yang mereka tanyakan tidak dijawabnya pakai suara, indah hanya menyodorkan Layar Hp milik Fegi yang berisikan pesan percakapan Ibunya. Orang tua dan pembantu hanya kebingungan sembari saling pandang satu sama lain tanpa berucap apa-apa, empat orang dalam kamar itu tak berkata apapun yang terdengar hanya Isak tangis indah Sambil merintih “betapa kejam nya mama kepada ku, mama hancurkan aku, mama tidak ingin melihat putri mama bahagia, padahal mama dan papa tau kami saling mencintai, apapun dan siapapun Fegi, indah tidak bisa hidup tanpa dia.”rintih indah.
Indah betul-betul merasa hancur karena keegoisan orang tuanya, dia benci seisi rumah nya, dia merasa berdosa dengan Fegi karena perbuatan ibunya, sejak itu indah tidak perna lagi masuk kerja, dia hanya mengurung diri di kamar, sesekali keluar mencari kontak yang bisa terhubung dengan Fegi, bahkan dia sempat nginap di rumah orang tua Fegi dan menceritakan apa yang terjadi dengan mereka.
0 Comments