Karena Cinta, Ku Serahkan Perawanku. Terus Aku dinikahi Lelaki Lain*1*


Sementara itu, indah sangat kesal, biasanya setiap pagi dia mendapatkan pesan “good morning beby” dari Fegi namun hingga sore jangankan memberi kabar, dihubungi pun hp Fegi tidak aktif, tak hanya pagi hingga sore, malam hingga larut pun Fegi tak berkabar, selain rindu, indah juga semakin bertanya-tanya dalam hati, apa yang terjadi? Apakah hp nya rusak,? Atau…. Indah dipenuhi rasa bertanya tanya.

Keesokan harinya Indah juga tidak mendapatkan kabar dari Fegi, sejak pagi hingga larut malam dia mencoba menghubungi Fegi, namun Hp Fegi belum juga aktif.

Sementara itu, Fegi yang kemarin malam tak bisa tidur, terbaring seperti bangkai, bahkan orang tua dan adiknya pun bingung menyaksikan Fegi pulang tanpa ganti pakaian atau mandi terlebih dahulu langsung tidur tanpa makan lagi, Fegi kecapean pisik dan batin, dia down, hingga tertidur pulas tanpa menghiraukan lingkungan sekitarnya.

Setelah pikiran Fegi hampir buntu, tibalah dia dipertemukan dengan Teman SMP nya dulu, namanya Tomas, Tomas juga lulusan sarjana seperti Fegi, Saat ditemukan Tomas, Fegi lagi bekerja paru waktu habis ngajar di sekolah, Tomas menawarkan untuk bekerja di Luar Negeri bersama nya, Tomas yakin Fegi akan berhasil, karena Tomas tau persis, Fegi orangnya pintar, rajin dan jujur, Tomas menjelaskan jika dia mendapat mandat dari rekan bisnis bosnya untuk merekrut karyawan yang dianggap layak dengan pekerjaan itu dan dijelaskan jika Fegi bersedia, langsung tanda tangan kontrak kerja selama 5 tahun, Sontak saja pikiran Fegi terbuka, dia merasa ini kesempatan untuk mengabulkan permohonan ibunya indah, dan dia tidak ingin terlalu lama sakit hati, apalagi menurut ibunya indah, sebentar lagi akan menikah dengan orang lain, dia tidak ingin mendengar apalagi sampai melihat indah bersama orang lain.

Baca juga:  Yuri Kemal Fadullah, Wujudkan Hadiah Luar Biasa di Grasstrack Belitung 2024

Setelah mendapatkan restu dari ibu dan adik-adiknya, Malam itu juga Fegi membuat surat pengunduran dirinya sebagai guru honorer, dia langsung antar kan surat ke rumah kepala sekolah sembari berpamitan, dengan berat hati, pagi nya Fegi dan Tomas berangkat meninggalkan kota kecil yang merupakan tempat dia dilahirkan, keduanya naik taksi menuju Bandara dengan dibiayai Tomas.***

Foto: ilustrasi keberangkatan Fegi dan Tomas di sebuah Bandara, Sumber Foto: Copy Paste Google

Sementara itu, indah yang sudah mulai panik dan kesal karena sejak Minggu kemarin hilang komunikasi dengan Fegi, ditambah lagi, Jiko setiap soreh datang ke tempat kerjanya menwarkan mengantar indah pulang, Jiko adalah pemuda yang dijodohkan orang tuanya yang indah kenal Minggu kemarin.

Tepat pada Minggu pagi, Indah nekat mendatangi rumah Fegi, dia naik Bus berangkat ke rumah orang tua Fegi, betapa kagetnya dia saat orang tua Fegi mengatakan Fegi sudah dua hari berangkat ke luar negeri untuk bekerja, kaget bukan kepalang, jantung indah seakan mau copot, dia tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya menangis di pangkuan ibunya Fegi, dia bergumam mengapa Fegi tak memberi tau dulu, apalagi mendengar keterangan ibunya, Fegi telah menandatangani kontrak kerja untuk 5 tahun.

Indah meraung keras seperti anak ditinggal mati orang tua, dia meronta selayaknya anak minta dibelikan permen, beberapa kali hp nya berdering, dia hanya melihat dan berharap itu Fegi yang nelpon, ternyata orang tuanya bergantian dan Jiko, sembari SMS bergantian bertanya keberadaan Indah. Tak satupun dia balas, tak satupun dia angkat, yang ada hanya menangis dan menangis.

Hari mulai senja, Ibunya Fegi mengingatkan kalau indah harus pulang, nanti orang tua nyariin. Tapi indah seakan tak bergeming, dia hanya pindah-pindah tempat berbaring sambil menangis, tau apa yang dirasakan indah, ibunya Fegi juga kedua adik Fegi pun ikut nangis, mereka berempat diselimuti kesedihan hingga nangis berjemaah, kemudian Indah bertanya apakah Fegi sudah ganti nomor, Firman adik Fegi menjawab, “Tadi saya lihat Hp mas Fegi ditinggal nya, ada di kamarnya tergeletak tak hidup”katanya.

Baca juga:  Erzaldi Rosman Djohan Dukung Lomba Burung Berkicau, Angkat Pariwisata Bangka Belitung

Bedug magrib sudah terdengar, ibunya Fegi menunaikan shalat Maghrib, sementara indah ditemani intan adik perempuan Fegi yang bungsu, Indah perlahan bergerak menuju kamar Fegi, dia teringat saat libur kuliah dulu dia sering tidur siang bersama Fegi dalam kamar itu saat ibu dan adik-adiknya tidak di rumah, dia duduk di ranjang tua milik Fegi, air matanya semakin deras, dia menyalakan lampu dan memandangi langit-langit kamar Fegi, matanya yang terus-menerus dibasahi air dipaksakan melihat foto-foto Fegi dan beberapa foto nya baik foto dia sendiri ataupun foto berdua dengan Fegi, begitu pun dia memandangi kasur dan bantal tempat tidur Fegi yang tertatah Rafi, sejenak dia berhayal Fegi segera masuk kamar memeluk dia, seakan semua yang terjadi itu bohongan, meskipun kenyataannya dia sadar inilah kenyataan.

Foto: ilustrasi pikiran Indah, mengenang kisah bersama Fegi, Sumber Foto: Copy Paste Google

Tiba-tiba terdengar ucapan salam dari luar rumah Fegi, sontak Indah kaget karena dia tau itu suara papa dan mamanya sudah datang mencari indah, dengan penuh sopan santun dan etika, orang tua indah bertanya kepada ibunya Fegi, sementara indah masih mematung dalam kamar Fegi dengan mata bengkak seperti tomat Mateng, indah melihat Hp milik Fegi tergeletak di atas meja, tak berpikir panjang langsung dia masukan dalam tas kecilnya, dia keluar kamar langsung memeluk ibunya, orang tua indah langsung pamit mengajak indah pulang, dengan perasaan legah dan gembira penuh dengan kemenangan setelah mendapatkan penjelasan ibu Fegi, kalau Fegi sejak Jumat kemarin telah berangkat ke luar negeri untuk kontrak kerja selama 5 tahun.***

 

 


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊