Tamu pamit pulang diantar sampai ke teras hingga mobil tamu dilepas sampai hilang dari pandangan, Fegi yang dari jam 9 duduk di teras hanya menyaksikan sambil senyum-senyum dan mengangguk angguk saat tamu berpamitan, hingga akhirnya orang tua indah masuk ke dalam meninggalkan indah bersama Fegi di teras sembari mengingatkan indah untuk tidak pergi kemana mana.
Sebagai anak yang penurut dan patuh terhadap orang tua, indah dan Fegi membatalkan niatnya ke pantai, mereka hanya ngobrol sebentar di teras sambil bertanya dalam hati masing-masing, soal keanehan yang terjadi barusan.
Sepulang dari rumah indah, malam nya Fegi dihubungi ibunya indah melalui pesan SMS, Fegi sangat terkejut dengan keputusan ibunya indah dengan bahasa tegas memaksa Fegi meninggalkan indah.
Ibunya indah: Assalamualaikum nak Fegi, apa kabar? Sudah tidur ya?.
Fegi : Waalikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah baik buk, belum buk, oh ya ada yang bisa Fegi bantu buk?
Ibunya indah: iya, ibu memang mau minta bantu, tapi maaf ya siang tadi gak sempat membicarakan tentang ini, maklum ada tamu bapak.
Fegi: ya buk, gak papa., Fegi maklum, justru Fegi yang minta maaf, Oya buk, bantu apa, insyaallah kalau Fegi mampu Fegi bantu kok.
Ibunya indah: sebelum nya ibuk mau tanya nih sama nak Fegi, apa nak Fegi serius sama indah?
Fegi : serius banget buk, kita sudah janji untuk hidup bersama baik suka maupun duka.
Ibunya indah: heem… Apakah ada niat di Hati nak Fegi tuk bahagia kan indah?
Fegi : pasti buk, apapun akan Fegi lakukan demi kebahagiaan indah.
Ibunya indah: janji?
Fegi: ya buk, Fegi janji, insyaallah apapun akan Fegi lakukan demi indah.
Ibunya indah: Begini nak Fegi, biaya hidup indah dari kecil itu sudah cukup besar, kemudian biaya pendidikan juga, Fegi enak, saat kuliah dapat bea siswa, tapi Nak Fegi kan tau berapa biaya kuliah Sampai wisuda, kemudian sekarang indah sudah bekerja di Bank, sementara nak Fegi hanya guru honorer yang gajinya paling banter 800 ribu per bulan, itupun diterima 3 bulan sekali, bayangkan mau makan apa kalian nanti jika berumah tangga? Belum lagi nanti punya anak, gimana nasib keturunan kalian nanti, ibuk khawatir indah bernasib buruk hidup susa sama nak Fegi, apalagi perlu nak Fegi ketahui yang datang tadi siang adalah calon suaminya indah bersama orang tua nya, mereka punya jabatan tinggi dan kaya, sebaiknya nak Fegi pikirkan nasib indah juga ya, ibu minta bantu ya, demi kebaikan dan kebahagiaan indah.
Fegi: magsut ibu?
Ibunya indah: Buktikan cintamu demi kebahagiaan indah.
Fegi: Apakah Ibu meminta Fegi meninggalkan orang yang Fegi cintai?
Ibunya indah: Tinggal kan indah, indah berhak untuk mendapatkan hidup layak, mencintai tidak mesti harus memiliki, jika fegi benar-benar ingin membahagiakan indah, biarkan dia menikah dengan yang lebih layak, nak Fegi tidak akan mampu memberikan kebahagiaan kepada indah. Biarkan indah bahagia dengan orang yang tepat, Jangan sekali-kali nak Fegi hubungi indah. Tolong pliis.
Fegi hanya terdiam, tangannya tak mampu lagi bergerak tuk meneruskan percakapan melalui pesan SMS, semalaman Fegi tak bisa tidur, pikiran nya berkecamuk seakan ada perang batin dalam jiwanya, disisi lain dia sangat mencintai indah, dan dia tidak mungkin kuat melepas indah untuk orang lain, kemudian tanpa diketahui oleh orang lain, Fegi sudah dibebani tanggung jawab terhadap indah, karena dia dan indah saling mencintai, sudah melakukan yang mestinya belum mereka lakukan dan itupun sudah sangat sering mereka lakukan, terlebih saat di kosan, nyaris satu tahun terakhir sebelum wisuda setiap malam mereka sudah tinggal satu kosan. Namun disisi lain, ucapan ibunya indah barusan sangat benar, indah berhak mendapatkan kehidupan yang layak, dan indah tidak terbiasa hidup dalam kekurangan sejak lahir, yang terus menerus terbisik ditelinga Fegi adalah, “mencintai tak harus memiliki,”.***
Tibalah pagi, sekejap Fegi tak terlelap, namun dia paksakan diri berangkat ke sekolah guna menjalani tugas seorang guru honorer, dia lupa Bawak hp, dia juga tidak sadar semalaman hp tidak di cas hingga baterai lowbat, meskipun di tengah keramaian, Fegi seperti kesepian, dia tidak punya semangat, dia kebanyakan murung, remaja yang dikenal periang serta humoris itu tampak layu tak berdaya, dia tertekan batin, jiwanya goncang. Meskipun demikian, perlahan dia tetap melakukan pekerjaan rutinnya seperti hari-hari sebelumnya.
0 Comments