PALI – Sumsel – PT. Mitra Amanah Perkasa (MAP), perusahaan subkontrak yang bergerak di bidang pengadaan jasa keamanan, sedang menjadi sorotan atas dugaan ketidaktransparanan dalam proses rekrutmen tenaga kerja di wilayah Desa Raja, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Pada Minggu, 30 Juni 2024, seorang warga Kabupaten Pali mengaku bernama Arnol Abdilah, menceritakan kepada awak media mengenai kecurigaan dalam rekrutmen security oleh PT. MAP.
“Aku melamar jadi security tapi sampai sekarang, aku tidak tahu kenapa pelamar yang lain sudah mulai pelatihan sedangkan aku tidak pernah diberitahukan atau diikutsertakan dalam tes rekrutmen tersebut,” jelas Arnol.
Dia menambahkan, terdapat indikasi ketidaktransparanan dalam rekrutmen keamanan oleh PT. MAP. “Jika saya tidak diterima, itu tidak masalah. Namun, logikanya, bagaimana bisa mengetahui kriteria lolos atau tidak jika tidak pernah diikutsertakan dalam tes tersebut? Lebih aneh lagi, nama saya tidak ada di daftar yang lolos atau tidak lolos padahal saya sudah mengirimkan surat lamaran melalui email. Bahkan, tim PAM dari SLR juga membantu mengirimkan surat lamaran tersebut,” tambah Arnol.
Hal serupa juga dialami oleh pelamar lain yang tidak lolos, namun meminta namanya dirahasiakan. “Wajar jika banyak yang kecewa karena tidak lolos, karena setahu saya ada empat Kepala Desa yang masing-masing merekomendasikan lebih dari satu orang untuk diterima dalam rekrutmen tersebut,” ujarnya.
Menindaklanjuti penjelasan Arnol, awak media mendatangi kantor PT. PNS untuk konfirmasi. Dari pihak PT. PNS, awak media wawancara dengan salah satu pejabat perusahaan yang mengaku bernama Krisdi, beliau menjelaskan, “Kami dari PT. PNS tidak pernah merekrut tenaga kerja security. Memang benar kami membutuhkan security, namun secara struktur perusahaan, kami menggunakan jasa pihak lain yaitu PT. MAP untuk pengadaan jasa keamanan. Silakan konfirmasi ke PT. MAP terkait perekrutan,” jawab Krisdi.
Dari penelusuran awak media, ditemukan beberapa calon pekerja yang lolos rekrutmen memiliki tulisan “Reff” di samping nama mereka. Hal ini memancing dugaan bahwa calon pekerja terkondisi yang direkomendasikan langsung oleh pihak tertentu, termasuk empat Kepala Desa yang namanya tercatat di database yang ditemukan tulisan “Reff”.
Dari tulisan yang diduga ikut campur dalam urusan rekrutmen ada dua warna diduga pertanda terkondisi dan bakal diterima sebagai tenaga kerja, warna biru tanda rekomendasi atau terkondisi, warna kuning diduga warna tanda tidak terkondisi.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada satupun pihak PT. MAP yang dapat terkonfirmasi untuk dimintai keterangan dan tanggapan.
Tim.
0 Comments