Gelap Gulita di Tanah Abang, Listrik Mati, Warga Merana


Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), kembali terjebak dalam gelap gulita. Seolah menjadi negeri tanpa kehidupan, masyarakat harus menghadapi kondisi ini dengan kesabaran yang kian menipis. Keluhan demi keluhan bermunculan, mengarah kepada layanan PLN Cabang Pendopo yang dinilai bobrok dan abai terhadap kebutuhan pelanggan.

Seorang warga Desa Tanah Abang Jaya, yang merupakan penjual es, menceritakan kisah pilunya kepada media ini. Dengan nada penuh kekecewaan, ia mengungkapkan bahwa listrik sudah padam sejak pukul 8 pagi. “Es di kulkas saya tidak beku. Banyak bahan makanan mulai membusuk. Kondisi ini sangat merugikan kami sebagai pedagang,” ujarnya lirih.

Ia juga menyoroti posisi monopoli PLN yang membuat masyarakat tidak punya pilihan lain. “Andai ada dua penyedia listrik di PALI, mungkin PLN sudah lama ditinggalkan. Tapi karena mereka satu-satunya, kami terpaksa berlangganan meskipun layanannya buruk,” tambahnya.

Keluhan serupa datang dari Hendro Saputra, warga Desa Harapan Jaya. Dalam grup WhatsApp “Kabar Kabupaten PALI” yang beranggotakan 333 orang, ia menuliskan keluhannya dengan nada geram, meminta agar wartawan menyampaikan aspirasi mereka kepada PLN.

Lah cak minum obat ne, tiga kali sehari listrik padam. Kalau siang oke lah, tapi ndak magrib-an. Kami yang petani ini pulang dari kebun sore, mau mandi pun susah,” tulis Hendro, Selasa sore menjelang magrib.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar tentang penyebab mati listrik yang tidak beraturan. Hendro berharap PLN memberikan penjelasan dan solusi yang nyata, bukan hanya janji.

Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, Bayu, selaku Manager PLN Rayon Pendopo, tidak memberikan respons apa pun. Pesan yang dikirimkan hingga berita ini diturunkan pun belum mendapat balasan. 12 menit setelah berita terbit baru lah ada penjelasan dari Bayu. “Baik pak utk siang td memang ada pekerjaan terencana utk pemeliharaan,” tulisnya singkat.

Baca juga:  Listrik Sering Padam, Warga Pali Minta Pemerintah Cepat Tanggap

Kendati demikian, penjelasan yang datang terlambat ini tidak cukup untuk meredakan kekecewaan warga. Mereka merasa PLN terlalu lambat dalam menyampaikan informasi dan memberikan solusi atas gangguan listrik yang terjadi berulang kali.

Supran Mastura, tokoh masyarakat Kabupaten PALI, turut mengkritisi kinerja PLN yang dianggap tidak mengalami perbaikan dari waktu ke waktu.

“Biasanya kerja PLN dari masa ke masa tidak berubah, bukan malah membaik. PLN tahu menuntut hak, tapi kewajiban sering diabaikan,” ujarnya tegas.

Masyarakat Tanah Abang berharap agar PLN segera meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Warga menginginkan sistem yang lebih transparan, termasuk pemberitahuan pemadaman yang tepat waktu, sehingga dampak terhadap aktivitas mereka bisa diminimalisir.

Masalah kelistrikan ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan sehari-hari, tetapi juga merugikan perekonomian warga. Kini, bola panas berada di tangan PLN, apakah mampu menjawab tuntutan masyarakat dengan langkah nyata atau justru membiarkan kekecewaan semakin mengakar.**ES**


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

WARNING: DILARANG COPAS