Hj. Dwi Septaria Asgianto Serahkan Bantuan RTLH dan Sembako di Desa Semangus
PALI, Kamis (2/10/2025) – Di sebuah desa yang dikelilingi hamparan hijau perkebunan dan riuh suara alam, kepedulian itu hadir bukan sekadar janji, melainkan nyata dalam genggaman. Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, pagi ini menjadi saksi gebrakan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang dipimpin oleh Hj. Dwi Septaria Asgianto. Dengan hati yang lembut namun penuh ketegasan, ia melangkah membawa misi kemanusiaan: menyerahkan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sekaligus memberikan paket sembako dan santunan uang tunai kepada warga yang membutuhkan.
Di tengah kesibukan pembangunan yang kian pesat, pemerintah daerah PALI tak pernah melupakan denyut nadi kehidupan rakyatnya. Di balik kebijakan dan strategi pembangunan, ada kepedulian yang dirajut dengan kasih sayang, disalurkan melalui berbagai program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Kehadiran Hj. Dwi Septaria bukanlah sekadar formalitas kunjungan, melainkan simbol nyata dari pemerintahan yang berpihak pada rakyat kecil.
Rombongan yang mendampingi beliau—Kepala Dinas Sosial, Kepala BPBD, Kepala Dinas Perkim, hingga tim Damkar Kabupaten PALI—menjadi bukti bahwa Pemkab PALI hadir dengan kekuatan penuh, tidak setengah hati, untuk menjawab kebutuhan rakyat. Disambut oleh senyum dan air mata haru masyarakat, bantuan yang diserahkan bukan hanya sebungkus sembako atau lembaran rupiah, melainkan secercah harapan yang menguatkan langkah warga menghadapi hari-hari esok.
“Bantuan ini kami harapkan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya keluarga penerima manfaat RTLH serta warga Desa Semangus yang benar-benar membutuhkan. Kehadiran kami di sini adalah wujud kepedulian dan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kesejahteraan rakyat,” tutur Hj. Dwi Septaria dengan suara teduh namun penuh ketulusan.
Seorang ibu paruh baya penerima bantuan tampak menggenggam erat sembako yang diterimanya. Matanya berkaca-kaca, bibirnya bergetar menyampaikan terima kasih. Baginya, bantuan itu bukan hanya soal materi, melainkan pengakuan bahwa mereka tak pernah ditinggalkan sendirian. Di saat sulit, pemerintah hadir. Di tengah kesunyian, suara kepedulian menyapa.
Langkah yang dilakukan TP PKK PALI hari ini adalah lanjutan dari visi besar Pemerintah Kabupaten PALI di bawah kepemimpinan Bupati Asgianto, ST, dan Wakil Bupati Iwan Tuaji, SH, yang selalu menekankan pembangunan tidak hanya dilihat dari megahnya infrastruktur, tapi juga dari kuatnya fondasi sosial kemasyarakatan. Apa artinya jalan mulus atau gedung tinggi jika rakyatnya masih hidup dalam keterbatasan? Oleh karena itu, program-program sosial menjadi penyeimbang agar pembangunan berdiri di atas pijakan yang adil: untuk semua.
Di Desa Semangus, suasana sederhana berubah hangat. Anak-anak berlari di halaman, menatap rombongan dengan rasa penasaran. Para orang tua duduk rapi, sebagian memeluk erat bantuan yang baru mereka terima, seakan tak ingin melepas. Kehadiran Hj. Dwi Septaria seakan membawa angin segar—bahwa pemerintah selalu punya tempat di hati masyarakatnya.
Tak berhenti pada satu desa, gebrakan TP PKK ini menjadi gerakan berantai yang menyalakan lilin-lilin harapan di berbagai pelosok PALI. Setiap bantuan yang disalurkan bukan hanya sebuah program, tapi juga pesan bahwa kesejahteraan rakyat adalah panggilan utama. Dan di pundak seorang perempuan, Hj. Dwi Septaria Asgianto, kepedulian itu menemukan bentuknya—melebur menjadi harmoni antara cinta, tanggung jawab, dan pengabdian.
Hari itu, di Semangus, rakyat kembali percaya bahwa pemerintah mereka bukan hanya hadir di atas mimbar, tapi juga di tengah-tengah kehidupan nyata. Bantuan RTLH, sembako, dan santunan hanyalah wujud kecil dari kepedulian besar. Namun dari hal kecil itulah, kebahagiaan sederhana tumbuh, dan rasa kebersamaan antara pemerintah dan rakyat kian erat, seperti rajutan benang yang tak mudah putus oleh waktu. (Edi).
