Ruteng, NTT//SI.com– Di tengah beban kerja yang semakin berat, pegawai RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) justru menghadapi persoalan serius soal hak mereka.
Hingga September 2025, jasa pelayanan sejak Januari belum juga dibayarkan. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tahun berjalan pun tidak kunjung cair.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu pegawai rumah sakit itu kepada media ini, Senin (08/09/2025).
Ia menilai, kondisi yang dihadapi sekarang sudah jauh dari kata wajar.
“Kami punya jasa pelayanan dari Januari sampai sekarang belum dibayarkan, sedangkan kami punya jadwal dinas sekarang tidak ada libur kecuali setelah dinas malam, tidak seperti jadwal dinas sebelumnya setelah dua atau tiga kali dinas sore ada libur,” ungkap pegawai yang enggan namanya dimediakan itu.
Pegawai tersebut menambahkan, keterlambatan pembayaran TPP semakin menambah beban bagi mereka.
Sementara jumlah kunjungan pasien yang terus meningkat membuat tenaga kesehatan bekerja nyaris tanpa henti.
“Sudah tidak ada liburnya, jam kerja tinggi, jumlah kunjungan juga tinggi, tapi kesejahteraan pegawai tidak diimbangi. Hampir tidak ada waktu untuk keluarga,” tegasnya.
Sementara Direktur Utama (Dirut) RS dr. Ben Mboi Ruteng dr. Oktavianus Yanuarius Ampur, Sp.B, saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp pada Senin (08/09/2025) pukul 15.43 wita menjelaskan bahwa, untuk jasa Januari sampai dengan juli, tahapan-tahapan dari rapat unit di setiap ruangan, rapat jasa bidang sampai dengan rapat umum RSUD sudah selesai.
“Sekarang proses sedang di Perbup, mudah-mudahan bulan September bisa di bagikan. kami juga menunggu perbup jadi, dan bisa di bagikan. Saya juga dokter spesialis bedah yang operasi tiap hari dan tidak ikut shif dan saya visite pasien tiap hari”, jelas Dirut RSUD Ruteng via WhatsApp
Dikatakannya bahwa, dirinya sebagai dokter spesialis bedah tidak ada shift, tapi on call dan siap tindakan selama 24 jam.
“Saya juga ingin di bagikan jasa medis, 500 pegawai harus sepakat untuk pembagian jasa, karena masing-masing profesi di RS dengan jumlah yang banyak anggota, harus semua sepakat, setuju dengan pembagian, baru kita proses lanjutan ke perbup”, tutupnya
Untuk diketahui, RSUD dr. Ben Mboi Ruteng merupakan rumah sakit rujukan utama di Manggarai yang setiap hari menerima pasien dalam jumlah besar.
Informasi yang dihimpun media ini juga menyebut, pegawai dituntut untuk tetap memberikan pelayanan maksimal, namun hak-hak mereka justru terabaikan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan menurunnya semangat kerja dan berdampak pada kualitas pelayanan publik di sektor kesehatan.
Pewarta : Dody Pan