Curhat Gadis Cantik Saat Kehilangan Terasah Petir Di Siang Hari Begitu Cepat Engkau Pergi,

Oplus_131072

Redaksi sarana informasi.com

Banyuasin, si.com// tragedi yang menimpa keluarga desa terlangu kecamatan Banyuasin lll kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan, menyelimuti duka mendalam seorang wanita tidak lain tidak bukan keponakan bapak Ansori almarhum, Hesti(20/9/2025)

Seorang gadis cantik keponakan dari almarhum bapak Ansori, mencurahkan seluruh isi hati kesedihan yang mendalam atas kepergian sosok paman yang tempat iya mengadu/ curhat, sehingga melalui dunia Maya fb, betapa merasa kehilangan seakan halilintar menyambar di tengah hari rasa tidak percaya namun ini kenyataan yang harus di terima olehnya, di kutub dari FB nya seorang gadis cantik mencurahkan isi hati, karena merasa kehilangan,

“Momen yang paling ku ingat adalah aku menangis cegukan karna aku mengadukan tentang hal yang tidak bisa ku terima jika ada orang lain yang suka menjahati ibu ku sering melontarkan kata kata hinaan ke ibu ku, karena beliau adalah sodara kandung ibu ku dan kakak dari ibu ku.

“Cuman satu pesan nya untuk ku, sejahat apa pun orang lain menjelekan ibu ku beliau akan membela nya walau tak mengungkapkan nya, tepat di hadapan orang yang tidak suka dengan ibu ku,
Beliau selalu mengingatkan aku untuk menjaga ibu ku dan adek adek aku, mungkin esok dia gak ada lagi gak akan ada yang membela kami lagi jika ada yang menjahati kami,

“Beliau selalu bilang jika ada yang jahat jangan balas jahat sekalipun kita sakit hati dengan orang itu,
Kakak mu adek mu ayuk mu dari dulur ku jangan sesekali kali kalian ribut jika kami para orng tua udah gak ada lagi kalian lah saudara yang akan saling bantu membantu,

“2 bulan yang sebelum paman pergi untuk selamanya, beliau menitipkan semua nya ke aku karna beliau bilang aku yang paling tinggi ego nya ketika menyangkut kedua orang tua aku dan keluarga besar kami, masih teringat terkenang betul aku menangis gak pernah mengungkapkan semua rasa kesal dan sakit aku selama ini, aku ungkapkan kepada beliau, bahkan ibu ku ikut memarahi ku karna mau bagaimanapun wawak tetaplah sodara ibu dan ibu akan selalu menuruti semua perkataan nya,

“Walau terkadang menyisakan sakit di hati karna harus menerima setiap hinaan orang, Ibu aku tak mau melihat wawak merasa malu dan di permalukan
Setelah itu aku Minta maaf dengan beliau berjanji tak akan mengulangi hal yang sama sekalipun kami di hina kami akan memilih diam, bukan berati kita menerima hinaan atau menerima kekalahan tapi karna kebaikan untuk semua apa lagi sakrng beliau sudah tidak ada pergi untuk selamanya meninggal kami semua,

“Tak igin menjadi beban untuk beliau yang sudah jauh meninghalkan kami,
Jika kelak aku menikah carilah yang baik dan mau menerima setiap kekurangan mu dan selalu menjaga keluarga mu,
ternyata itu permintaan terakhir nya, selamat jalan uwak semoga Allah SWT memberikan surga untuk uwak,” ungkap nya curhat dalam hati, Hesti

Editor Pahrul Edi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

WARNING: DILARANG COPAS