Labuan Bajo, NTT//SI.com- Ribuan masa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Demokrasi (FMPD) menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Kabupaten Manggarai Barat, pada Selasa (02/09/2025) pagi.
Masa aksi mendesak Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi keluar dari ruangannya untuk mendengar secara langsung aspirasi yang mereka sampaikan.
Try Dedi selaku koordinator aksi menyampaikan bahwa kedatangan mereka bukan untuk kepentingan kelompok, tetapi untuk memperjuangkan hak rakyat, khususnya Manggarai Barat.
Dalam aksi tersebut masa aksi yang tergabung dari FMPD menyampaikan beberapa tuntutan dan memintah pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif agar tidak membenturkan masa aksi dengan aparat yang bertugas untuk mengamankan aksi unjuk rasa itu.
“Tolong hargai rakyat, jangan benturkan kami dengan pihak kepolisian. Bupati harus keluar menemui masyarakat, jangan angkuh”, teriak Try Dedi
Tak berselang lama, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi keluar dari ruangan kerjanya untuk menemui masa aksi dan mendengar langsung aspirasi yang disampaikan.
Menanggapi aksi dan beberapa tuntutan dari kurang lebih ribuan masa yang tergabung di Forum Masyarakat Peduli Demokrasi (FMPD), Bupati Edistasius Endi atau yang akrab disapa Bupati Edi menyampaikan apresiasi kepada masa aksi.
Menurutnya aspirasi yang disampaikan FMPD bukan hanya sekedar keluhan, tetapi tanda bahwa masyarakat peduli akan masa depan tanah, Kabupaten Manggarai Barat, khususnya Labuan Bajo.
“Hari ini saya mendengar secara langsung suara hati, keresahan, dan harapan kalian semua, aspirasi yang kalian sampaikan bukan sekedar keluhan, tetapi tanda bahwa masyarakat Labuan Bajo peduli akan masa depan tanah kita bersama”, ungkap Bupati Edi seperti dikutip dari status akun facebook miliknya, Selasa (02/09/2025) siang
Ia menyampaikan bahwa dirinya sangat memahami betul kekwatiran masyarakat tentang kenaikan NJOP yang memberatkan, Privatisasi sempadan pantai yang mengurangi akses rakyat, rencana pembangunan investor di Pulau Padar yang berpotensi merusak kelestarian taman nasional, kurangnya lahan parkir di kota Labuan Bajo, serta pengelolaan pendapatan Taman Nasional Komodo (TNK) yang dirasakan belum memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat Manggarai Barat.
“Semua aspirasi ini saya terima dengan hati yang terbuka. Saya ingin menegaskan apa yang menjadi kewenangan Kabupaten, akan segera kita carikan jalan keluarnya bersama perangkat daerah”, ungkap Bupati Edi
Ditambahkannya bahwa, apa yang berada dikewenangan Pemerintah Provinsi maupun Pusat, akan diperjuangkan dan akan diteruskan secara resmi kepada pihak terkait dengan menyuarakan kepentingan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat.
“Saya tidak menutup mata, dan saya tidak akan membiarkan suara rakyat hilang begitu saja. Saya berdiri bersama kalian, bukan berseberangan dengan kalian”, tegasnya
“Labuan Bajo adalah rumah kita bersama, tanah yang diwariskan leluhur untuk anak cucu kita kelak. Maka semua pembangunan haruslah membawa manfaat, bukan hanya untuk segelintir orang, tetapi untuk seluruh rakyat Manggarai Barat”, lanjutnya
Bupati Edi juga mengajak masyarakat untuk kawal bersama proses ini dengan cara-cara damai dan bermartabat dengan persatuan doa, dan tekad yang kuat.
“Saya yakin kita bisa menghadirkan solusi yang adil dan membawa Labuan Bajo menuju masa depan yang lebih baik”, tutup Bupati Edi
Pewarta : Dody Pan