PALI – Dikabarkan sudah lebih kurang 3000 warga di tiga Desa yang ada di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan terdampak banjir, bahkan banjir juga mengakibatkan seorang bocah laki-laki berinisial GD usia sebelas Tahun, yang merupakan warga Bandar Agung, Lahat, meninggal dunia setelah terseret arus.
Mendengar kabar tersebut salah satu tokoh masyarakat Tanah Abang sekaligus Mantan Kepala Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI, Ballian, menghimbau kepada masyarakat yang bermukim di bantaran sungai Lematang agar waspada dengan kemungkinan buruk,
“Mengingat sudah ada tanda-tanda seperti ini, kita wajib lebih waspada terhadap kemungkinan buruk, memang segalah sesuatu yang terjadi sudah kehendak Allah SWT, namun selaku manusia yang berakal kita wajib beriktiar,”ujar Ballian saat disambangi awak media ini di kediaman di Desa Curup pada Kamis (09/03/2023).
Lebih lanjut mantan Kepala Desa Curup priode 2014-2019 ini mengatakan bahwa sungai Lematang ini merupakan bagian hilir dari sungai-sungai yang ada di Kabupaten Lahat, sementara setiap musim banjir yang terjadi dari musim ke musim itu terjadi setelah di bagian hulu sudah duluan banjir,
“Maka itu kita semua yang rumahnya berada di desa pinggiran sungai Lematang, waspada, namun tetap tenang dan perkuat doa, semoga jiwa raga dan harta benda kita semua dilindungi Allah SWT, andai kata ada tanda-tanda bahaya diharapkan saling beri informasi ke warga yang lain, semoga saja semua yang kita khawatir kan tidak terjadi,” kata Ballian,
Saat di tanya situasi terkini sungai Lematang, Mantan Kepala Desa ini mengatakan sudah mulai dalam dari biasanya,
“Bahkan warna air sudah keru, seperti nya air aliran dari lahat sudah mulai masuk Lematang, dan sebagian halaman Rumah warga di Desa Curup sudah mulai digenangi air, tapi belum dalam. Itupun baru sebagian.”tutup Mantan Kades Curup.
Eddi Saputra
0 Comments