Ketum PPWI ditangkap, Siapa Sebenarnya Wilson Lalengke??


Photo Ketum PPWI, Wilson Lalengke

Tapi itulah sejatinya manusia, dibalik kelebihan pasti ada kekurangan, begitupun dengan Wilson Lalengke, karna biar bagaimanapun dia juga manusia biasa, sehebat apapun seorang Wilson Lalengke pasti ada sesekali khilaf dan salah,”

 

Indonesia//SI.Com--,Kabar tertangkapnya ketua umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke, Jum’at (12/03) di Lampung Timur, Oleh Polisi Resort Lampung Timur, lantaran memperjuangkan kemerdekaan Insan jurnalis yang sedang tersandung kasus, membuat goresan luka yang mendalam bagi para jurnalis yang cinta dengan gagasan Wilson Lalengke.

Bagaimana tidak luka? Saya sendiri sebagai penulis yang menyandang profesi jurnalis, meskipun bukan anggota dari organisasi profesi yang dia pimpin merasa kagum dengan Wilson Lalengke, dari dulu dia terus berkiprah, bersuara dan berbuat, demi kebebasan insan jurnalis, bahkan bukan hanya penyandang profesi jurnalis saja yang dia bela, masyarakat manapun jika mendapat perlakuan hukum yang tidak adil, dia bela,

Contoh nya, setiap ada wartawan yang terzolimi, atau terintimidasi baik oleh oknum pejabat, aparat penegak hukum, ataupun premanisme, Wilson Lalengke selalu angkat bicara, minimal dengan tulisan nya, statement, bahkan dengan upaya tindakan,

Jika menelusuri jauh ke belakang, jejak petualang sang ketua umum PPWI ini tidak begitu buruk, terkait apa sebetulnya yang diperjuangkan Ketum PPWI Wilson Lalengke di Polres Lamptim. Wilson sedang tidak membela pengusaha kaya tapi sedang memperjuangkan hak azasi anggotanya yang dikriminalisasi.

Wilson yang di kenal bukan sekali ini membela kepentingan wartawan yang terzolimi, tapi warga umum sekalipun tak luput dari perhatiannya. Bahkan seorang ibu anggota Bhayangkara, isteri perwira polisi di Polda Sulut yang menjadi korban kriminalisasi turut pula dibelanya mati-matian. Karena Wison menentang keras praktek legalisasi hukum sebagai alat kejahatan untuk mengkriminalisasi orang yang tak bersalah.

Baca juga:  Jadi Penonton di Negeri Sendiri

Bukan hanya itu, baru-baru ini dia juga sempat membela Nurhayati, seorang perempuan yang sekaligus perangkat Desa citemu, sebagai pelapor Kasus dugaan korupsi, hingga Nurhayati sebagai pelapor di tetapkan sebagai tersangka, dia, (Wilson Lalengke-Red) lagi-lagi angkat bicara, serta memberikan dukungan semangat,

Kemudian, yang lebih baru lagi, kasus penganiyaan terhadap wartawan oleh 4 orang di Kabupaten Mandailing Natal, provinsi sumatera Utara, meskipun bukan anggota PPWI, Namun Wilson Lalengke dengan lantang menyuarakan, mengutuk keras tindakan itu, apa sih sebenarnya mau nya Wilson Lalengke? Apa kah dia berharap Upah? Atau jabatan? Tentu tidak, apalagi pembelaan terhadap wartawan yang tidak dia kenal sama sekali.

Namun kali ini dia mendapat kesialan, saat emosinya memuncak karna anggota nya dia anggap dikriminalisasi, dia terpancing bertindak arogan, sebagai orang yang berpendidikan tinggi, sebagai orang yang levelnya ketua umum, bahkan ketua sebuah organisasi intelektual, mestinya dia sedikit lebih sabar, sedikit lebih merendah, cari penyelesaian dengan kepala dingin.

Tapi itulah sejatinya manusia, dibalik kelebihan pasti ada kekurangan, begitupun dengan Wilson Lalengke, karna biar bagaimanapun dia juga manusia biasa, sehebat apapun seorang Wilson Lalengke pasti ada sesekali khilaf dan salah,

Sebagai penulis yang sekaligus penyandang profesi yang sama dengan Wilson, saya turut bersedih dengan musibah yang melanda beliau, kesedihan ini bukan saja terhadap Wilson Lalengke yang mendapat perlakuan kasar dan saat ini masih mendekam di penjara, tetapi sedih karna merasa kehilangan sosok pembela yang senantiasa peduli terhadap wartawan dan masyarakat minim pengetahuan hukum.

Juga sedih, karna tragedi Wilson Lalengke bisa menjadi muara ketakutan jurnalis dalam berkarya, mengkritik, dan menyuarakan kebenaran, tidak mustahil juga muara dari terbungkam nya Suara kebenaran oleh kaum intelektual cinta damai. Nauzubillahi minzalik, semoga yang demikian tidak terjadi di negeri ini, semoga Ridha Allah SWT senantiasa melindungi kaum yang senantiasa berjuang demi terciptanya keadilan yang hakiki. Aamiin.

Baca juga:  79 Tahun Merdeka, Benarkah Rakyat Indonesia Sudah Seutuhnya Bebas?

 

Artikel Opini, ditulis oleh: Eddi Saputra


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊