PALI – Pagi menjelang siang di sebuah ruang istimewa di Pendopo Bumi Serepat Serasan, suasana berubah hangat dan penuh makna. Bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan perjumpaan antara pemimpin daerah dan generasi penerus yang tengah dipersiapkan untuk mengharumkan nama bangsa.
Di atas papan catur, Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji, SH, berhadapan dengan Khaira Aleena Kapriaga. Gadis belia itu duduk tegak, sorot matanya tajam, penuh konsentrasi. Langkah demi langkah ia jalankan dengan berani, hingga akhirnya sang Wakil Bupati tersenyum lepas dan mengangkat tangan tanda menyerah.
Momen kecil itu seolah menjadi simbol: generasi muda PALI siap melangkah ke arena yang lebih luas, bahkan menundukkan lawan di luar dugaan.
“Bisa main sama Pak Wabup senang banget, meski agak tegang juga,” kata Khaira dengan suara lirih, tapi matanya berbinar.
Bagi Iwan Tuaji, kekalahan di papan catur justru kemenangan sejati. Ia menyebut catur sebagai pelajaran hidup. “Lawan boleh dari mana saja, bahkan dari luar negeri, tapi dengan tekad dan strategi kalian pasti bisa menaklukkannya. Salam dari Pak Bupati Asgianto, beliau sangat mendukung penuh perkembangan olahraga, khususnya catur yang sudah mengharumkan PALI,” ujarnya penuh motivasi.
Pesan itu menjadi suntikan semangat bagi Khaira dan tiga rekannya yang akan berangkat ke Jakarta untuk berlaga di Asia Zone Junior Chess International Tournament pada 28–30 Agustus 2025.
Fide Trainer Rian, pelatih tim, menegaskan bahwa anak-anak asuhnya sudah ditempa layaknya pedang tajam. “Turnamen ini bukan hanya soal kemenangan, tapi juga ujian mental dan pengalaman. Saya yakin mereka bisa memberi kejutan,” ucapnya penuh percaya diri.
Ketua KONI PALI, M Firman Irpama, menambahkan, “Kami bangga dan berterima kasih kepada pelatih serta pengurus Percasi. Semoga Khaira dan kawan-kawan bisa membawa harum nama PALI serta menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.”
Di balik keistimewaan ruang Pendopo itu, ada keistimewaan lain yang lebih berharga: seorang pemimpin yang dengan kerendahan hati mau duduk sejajar dengan anak-anak, bahkan rela kalah, demi menumbuhkan rasa percaya diri generasi penerus. Keramahan dan kepedulian itulah yang akan selalu dikenang.
Kini, empat atlet muda kebanggaan PALI bersiap melangkah ke gelanggang internasional. Dari ruang istimewa di Pendopo, mereka membawa doa, harapan, dan mimpi besar: menjadikan nama Bumi Serepat Serasan bersinar di papan catur Asia.(35).