Muara Enim, Sumsel — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Pemerintah Desa Tebat Agung, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Kepala Desa Tebat Agung, Riswandi, resmi dinobatkan sebagai penerima Peacemaker Justice Award (PJA) 2025 tingkat Provinsi Sumatera Selatan, dan akan melaju ke tingkat nasional mewakili Kabupaten Muara Enim, Rabu (6/8/2025).
Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada Kepala Desa atau Lurah terbaik dari setiap provinsi yang telah menjalani pelatihan Peacemaker Training dan dinyatakan lolos sebagai Non Litigation Peacemaker (NLP) atau Juru Damai Non-Litigasi. Riswandi berhasil menyingkirkan para peserta lain dari 10 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan setelah melalui serangkaian ujian dan seleksi ketat.
Peacemaker Justice Award (PJA) merupakan bentuk apresiasi dari Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia terhadap Kepala Desa/Lurah yang berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan hukum di masyarakat melalui pendekatan damai tanpa jalur pengadilan.
Para penerima penghargaan ini tidak hanya mendapat pengakuan formal, tetapi juga mengantongi identitas non-akademik sebagai Non Litigation Peacemaker (NLP), serta memperoleh Anubhawa Sasana Jagaddhita, penghargaan khusus atas keberhasilan aktualisasi tugas sebagai juru damai di masyarakat melalui layanan Pos Bantuan Hukum (Posbakum).
Dalam perbincangan santai bersama awak media, Riswandi menyampaikan bahwa pencapaian ini bukan hasil kerja individu semata, melainkan buah dari komitmen, pengabdian, dan kerja sama semua pihak di Desa Tebat Agung.
“Capaian ini merupakan amanah dan tanggung jawab besar. Kita, kepala desa, adalah orang tua di desa. Masyarakat memilih kita untuk mengabdi dan menjadi solusi atas segala persoalan mereka,” ujar Riswandi dengan nada rendah hati.
Lebih lanjut, Riswandi mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima undangan resmi dari Kementerian Hukum dan HAM RI, melalui Badan Pembinaan Hukum Nasional, untuk mengikuti seleksi Top 10 dan Top 3 Peacemaker Justice Award 2025 tingkat nasional.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya sembari melemparkan senyum ramah.
Keberhasilan Riswandi tentu menjadi motivasi bagi kepala desa lainnya untuk lebih aktif dalam menyelesaikan konflik sosial dan hukum melalui pendekatan kekeluargaan dan musyawarah. Program ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap visi pemerintah dalam menciptakan desa yang damai, adil, dan harmonis.
Penulis: Nuramin Jafar