Ruteng, NTT//SI.com- Bertahun-tahun tidak diperhatikan oleh pemerintah, warga RT/014/RW/04, Kelurahan Satar Tacik, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperbaiki jalan rusak secara swadaya mulai pada Selasa (13/05/2025).
Warga RT/014 dan KBG Eglesia Paroki Kumba, Kelurahan Satar Tacik masing-masing ada yang menyumbang batu, kendaraan dumptruck, makanan dan minuman, dan menggunakan peralatan kerja seadanya.
Jalan Garuda yang diperbaiki warga setempat merupakan jalan penghubung antara Kelurahan Satar Tacik menuju Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong.
Laurensius Dadi, selaku Ketua RT 014/RW/04 Kelurahan Satar Tacik, kecamatan Langke Rembong kepada media menuturkan bahwa banyak pengendara roda dua terutama ibu-ibu yang sering menjadi korban jatuh dari kendaraan pada area genangan air bercampur lumpur ditempat tersebut.
“Saya kasihan dengan ibu-ibu yang sering terjatuh pada badan jalan berlubang dengan genangan air bercampur lumpur ini. Hal ini yang memotivasi kami menggerakan warga untuk secara swadaya memperbaikinya,” ungkap Laurensius
“Material batu dan pasir yang dibutuhkan sekitar 5 ret batu dan 5 ret pasir. Waktu yang dibutuhkan sekitar 5 hari. Mulai dikerjakan sejak tanggal 13 Mei lalu,” lanjutnya
Laurensius menambahkan, bahwa pengerjaan perbaikan jalan tersebut bukan hanya jalan yang rusak. Namun juga pembersihan got yang buntu mulai dari depan gapura bandara Frans Sales Lega.
“Got yang dibersihkan sekitar kurang lebih 500 meter,” tutup Laurensius
Hal senada diungkapkan Stefanus Garus selaku ketua Kelompok Basis Gereja (KBG) Eglesia Paroki Kumba mengatakan bahwa pada tanggal 16 Mei 2025 KBG-nya akan menjadi tuan rumah pada prosesi safari Patung Bunda Maria.
Dikatakan Stefanus, agar prosesi perarakan patung Bunda Maria tidak terhambat pada jalan yang berlubang dan berlumpur ini, pihaknya mengumumkan kepada umat untuk memperbaiki jalan tersebut. Umat KBG-pun merespons dengan antusias.
“Warga terlihat bahu membahu menyusun batu pada titik badan jalan yang rusak parah dan yang selalu digenangi air bercampur lumpur,” kata Stefanus
Tak hanya jalan yang berlubang, warga juga kata Stefanus membersihkan saluran drainase yang tertutup oleh sampah dan rumput.
“Saluran yang dipenuhi sampah dan rerumputan yang menutupi saluran drainase, itu diangkat keluar hingga terlihat bersih,” katanya
Warga menilai salah satu penyebab kerusakan jalan ini karena sering dilewati kendaraan ekspedisi besar milik Aci Fufa yang mengontrak lahan parkir kendaraan ekspedisi besar miliknya dibelakang kantor Pengadilan Agama kabupaten Manggarai.
Warga setempat juga berharap semoga ada perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai untuk memperbaiki jalan ini.
Pewarta : Dody Pan
0 Comments