Ruteng, NTT//SI.com- Hasil survei dari lembaga survei memiliki peran yang sangat penting dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah). Seperti pada pemilu umumnya, survei memberikan informasi yang dapat memengaruhi proses politik dan keputusan yang diambil oleh berbagai pihak, mulai dari calon, partai politik, hingga pemilih itu sendiri untuk membuat keputusan yang lebih baik, lebih terinformasi, dan lebih tepat sasaran.
Dalam Pilkada Kabupaten Manggarai, penting bagi publik untuk memahami hasil survei sebagai representasi opini publik yang terjadi saat ini.
Hasil survei dalam Pilkada memiliki fungsi yang sangat penting untuk memberikan gambaran mengenai preferensi pemilih, membantu strategi kampanye, dan memprediksi hasil. Selain itu, survei juga berfungsi untuk meningkatkan partisipasi pemilih, mendidik publik, dan memberikan alat untuk evaluasi kampanye.
Karolus Mance saat dihubungi media ini, menjelaskan, hasil survei Charta Politika Indonesia (CPI) yang dipakai oleh Partai Golkar Manggarai, menilai tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Manggarai tergolong rendah yakni 44,8%, berada di bawah angka 60%. Angka ini cukup jauh berada di bawah tingkat kepuasan kinerja terhadap kinerja Pemerintah Provinsi NTT (54,6%) dan Pemerintah Pusat tergolong sangat puas, berada pada angka 92,6% (13/11/24).
“Charta Politika Indonesia juga menilai tingkat kepuasan terhadap kinerja Hery Nabit, berada pada angka 13,5%. Menurut lembaga survei CPI kepuasan kinerja petahana harus berada diatas 60%. Tingkat kepuasan kinerja 13,5% ini sangatlah rendah”, ungkap mantan Kabag Tapem Setda Kab. Manggarai ini.
“Pada kondisi sosial ekonomi, tidak ada bidang yang mendapatkan kepuasan publik di atas 60%. Bidang perikanan, ekonomi, penegakan hukum, dan pertanian serta infrastruktur mendapat tingkat kepuasan di bawah 40%”, terangnya.
“Sementara itu, harga bahan-bahan pokok dinilai mahal oleh masyarakat Manggarai. selain itu, lapangan kerja, innfrastruktur jalan, biaya pendidikan dasar – menengah, harga jual komoditas Perkebunan dan biaya berobat juga menjadi persoalan paling pokok dalam penilaian kinerja terhadap petahana. Seingat saya, dulu Hery Nabit pernah berjanji untuk menciptakan lapangan kerja dengan program menciptakan 500 pengusaha baru per-tahun. Melihat hasil survei Charta Politika, janji ini hanya tinggal janji, karena lapangan kerja menjadi salah satu pokok masalah di Kabupaten Manggarai saat ini”, beber Karolus Mance
Dikatakan Karolus bahwa, Charta Politika Indonesia juga merilis nilai elektabilitas calon bupati yang pantas untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Manggarai lima tahun kedepan.
“Hasil survei CPI menujukkan Maksi Ngkeros memiliki elektabilitas tertinggi yakni 36,5%. Maksi Ngkeros unggul dari Heribertus Ngabut dengan nilai elektabilitas 25,5% dan Herybertus Nabit berada pada posisi ketiga dengan nilai elektabilitas terendah dengan nilai 24,8%”, jelas Mantan Camat Cibal Barat itu.
Karel Mance juga menyoroti pernyataan Yoakim Jehati Ketua DPD II Golkar Manggarai yang mengatakan “Dalam survey DPP Golkar di Pilkada Manggarai 2024, Pak Hery Nabit menempatkan jauh diatas semua orang, termasuk saya sebagai ketua DPD 2 Manggarai.
“Sebagai tim yang memenangkan paket Hery Fabi, Yoakim seharusnya memberi penjelasan ke publik Manggarai berdasarkan data. Yang ia sampaikan itu hanyalah sebuah asumsi untuk menggiring opini publik tanpa dibekali dengan data-data yang valid. Public Manggarai silakan cek saja, di link berita berikut (https://www.swarantt.net/survey-terbaru-pilkada-manggarai-yoakim-sebut-hery-nabit-terpilih-kembali-jadi-bupati/), apakah ketua DPD II Golkar Manggarai tersebut menyampaikan informasi by data atau tidak. Silakan buktikan sendiri”, imbuh Karel.
Senada dengan itu, Timoteus Terang menjelaskan pesta demokrasi seharusnya menjadi pesta untuk mencerdaskan publik dengan menyajikan materi yang sesuai dengan fakta dan data.
“Rakyat Manggarai perlu flashback pada pilkada 2020. Golkar Manggarai salah satu partai yang mengusung paket H2N yang juga getol menyampaikan kegagalan Deno-Madur serta getol menyampaikan Ganti Bupati Gagal. Alhasil, Deno-Madur selaku petahana kalah di pilkada 2020”, kata Timo.
“Hari ini pun terjadi hal yang sama. Rakyat Manggarai katakan Ganti Bupati dan Tolak Bupati Gagal. Alasannya jelas, karena kinerja pemerintah di nilai sangat rendah dan semua janji politik Hery Nabit pada pilkada 2020 tak kunjung terealisasi dalam pembangunan Manggarai”, tutup Ketua DPC Perindo Kabupaten Manggarai tersebut
Editor : Dody Pan
0 Comments