Ruteng, NTT//SI.com- Pernyataan Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit dalam menyampaikan pidato kenegaraan yang menyatakan berbagai kritikan atas pembangunan natas labar di Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinisi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah kritikan yang sangat kerdil dan datang dari pihak-pihak yang tidak memiliki visi mengenai pemenuhan masyarakat.
Pernyataan Bupati Nabit itu mendapat perhatian serius dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Santu Agustinus.
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Ruteng, Marsianus Gampu menegaskan, Bupati Hery Nabit tipe pemimpin yang kurang baik dan bijak.
“Kami menilai Bupati Manggarai bukti bahwa kematangan emosional sebagai seorang pejabat publik masih sangat minim. Sehingga tampaknya, rezim yang dipimpinnya anti kritik sama persis dengan rezim orde baru”, ungkap Marsianus
Marsianus menambahkan, bukti kematangan emosional dari seorang pejabat publik Hery Nabit masih sangat minim, itu bukan hanya soal pembangunan natas labar, tetapi masih ada satu dan lain hal yang belum diselesaikan secara baik dan bijak seperti kasus pemberhentian 249 orang nakes, masalah pertanian, air minum, dan lingkungan.
“Kami menilai bahwa bukti kematangan emosional dari seorang pejabat publik seperti Hery Nabit masih sangat minim, itu bukan hanya menanggapi soal pembangunan natas labar, tetapi masih ada satu dan lain hal yang belum diselesaikan secara baik dan bijak seperti kasus pemberhentian 249 orang nakes, masalah pertanian, air dan lingkungan”, ujar Marsianus
Selanjutnya, pria yang biasa disapa Narsi itu menyampaikan bahwa yang berpikir kerdil adalah Bupati Manggarai itu sendiri.
“Yang berpikir kerdil adalah Bupati Manggarai itu sendiri, buktinya tidak mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang dihadapi oleh masyarakat”, tegas Narsi
Lanjut Narsi, pihak atau orang yang kerap kali memberikan kritikan merupakan wujud dan bukti nyata bentuk kecintaan terhadap daerah ini.
“Terkait kritikan pembangunan natas labar, itu hal yang sangat wajar dan manusiawi, karena di Kabupaten Manggarai begitu banyak persoalan yang sangat fundamen dan butuh langkah konkrit untuk diselesaikan”, pungkas Narsi
“Menurut kami, pembangunan natas labar memang bukan menjadi skala prioritas. Namun, masih banyak persoalan yang sangat bersentuhan langsung dengan keberadaan masyarakat kita yang mestinya perlu dilakukan perbaikan seperti masalah pertanian, lingkungan dan air”, tutup Narsi
Editor : Dody Pan
0 Comments