Karena Cinta, Ku Serahkan Perawanku. Terus Aku dinikahi Lelaki Lain**Episode ke 3***


10 shares

********

Tampak jarum spidometer menunjukkan angka 40 KM, Fegi membawa mobil dengan begitu pelan sembari menikmati perjalanan malam bersama janda idola hati nya. Indah hanya pasrah tanpa permintaan, Fegi membawa mobil menuju pantai di mana mereka dulu sering ke sana.

“Assalamualaikum mah,”ucap Indah sembari mengetuk pintu kontrakan nya, ibunya membuka pintu sambil menjawab salam, dia melihat Fegi dan indah sudah pulang dengan menjijing bungkusan plastik yang berisikan makanan. Fegi pun pulang, dia kepikiran terus dengan cerita panjang saat di pantai, pikiran indah begitu jauh dengan mempersoalkan Hubungan asmara sang direktur utama dengan janda miskin. “Aku tidak mau lagi kehilangan mu beb, tapi apa kata orang nanti jika seorang direktur utama yang kaya raya mempersunting janda miskin?,” ucapan itu sangat menggangu pikiran Fegi. Karena dia pun sadar, Indah perna dinikahi Jiko, otomatis Jiko sudah mencicipi madu cinta indah, walaupun usia pernikahan mereka kurang dari 30 menit, namun Fegi sedikit jijik memikirkan hal itu, dia pun terganggu dengan pribahasa status sosial yang jika status jejaka nikah dengan janda sama halnya “makan sisa” dan ada semboyan “Lelaki pantang makan sisa,”.***

 

Waktu terus berlalu, hubungan Fegi dan indah jalan perlahan namun tak semesrah dulu, Indah tidak diterima Fegi sebagai karyawan di perusahaan nya, dia lebih memilih indah tetap di pengajian sementara kebutuhan indah dan ibunya ditanggung Fegi, meski demikian indah tipe wanita yang tidak senang tangan dibawah, dia tetap berusaha untuk tidak bergantung pada orang lain meskipun Fegi kekasihnya.

Jarang bertemu dan komunikasi namun hubungan tetap jalan meskipun tak seromantis dulu, bahkan sejak kepulangan Fegi dari luar negeri, Fegi dan indah tak perna lagi melakukan hal seperti sebelumnya, Fegi benar-benar jijik dengan indah, walaupun sebenarnya dia tidak mampu berpisah.

Baca juga:  "Tanah Abang Ujan Pelor" Raih Juara 1 Karnaval dan Menjadi Double Winner di Kecamatan Tanah Abang

Meskipun jarak tempat tinggal tak begitu jau, namun mereka jarang bertemu, Paling sekali atau dua kali bertemu dalam satu Minggu, bukan karena kesibukan Fegi, namun Fegi seakan di terpa pilihan yang begitu sulit, dia dihantui perasaan dua sisi antara takut berpisah dan tak sanggup memiliki.


Like it? Share with your friends!

10 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊