MENOLAK LUPA:
SEJARAH CIKAL BAKAL JURNALISME DI NEGERI PALI
OLEH: ADV NURUL FALLAH DAHLAN SH,
Pendiri media PALI Ekspres
Di Tulis dan diterbitkan di media cetak PALI Ekspres edisi ke 65, tahun 2014.
PALI//si.com—Talang ubi PALI Ekspres’’
Membicarakan tentang Media, tidak semua orang memahami bahwah media berperan aktip untuk suatu tujuan tertentu,
Padahal justru medialah yang berperaan besar menggiring opini publik kepada suatu keadaan yang dikehendaki,
Di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) ada dua media cetak yang menjadi cikal bakal Jurnalisme di Negeri PALI ini,
Yakni PALI POST dan PALI Ekspres, dua media ini adalah kakak beradik yang sempat kami kelolah Redaksional dan kepemilikan nya,
Salah satu misinya pada kala itu sebagai wadah sekaigus alat perjuangan untuk menggoalkan semangat dan cita-cita PALI.
Jika bertanya kepada toko–toko PALI mereka pasti meng “ YA” kan, Karna banyak sumbat yang terbantukan untuk menyambungkan komunikasi sekaligus memberikan semangat untuk perjuangan PALI pada masa itu.
Pertanyaan yang selalu di diungkap oleh publik pada saat itu:
Kapan yek PALI kak terbentuk?
Atau : Jadidak yek PALI kak?
Adalah hal yang selalu menjadi PR kami,
Dan alhamdulilah kedua media ini mampu memberikan informasi yang baik kepada masyarakat , Meski tidak sedikit mereka yang menghujat, merendahkan, bahkan menolak dan pantas dicatat sampai berdirinya Kabupaten PALI kedua media ini sama sekali tidak membangun komitment ( MOU) dengan pemerintah Kabupaten Muara Enim saat itu, kecuali figur-figur Pejabat asal PALI yang berkontribusi secara individu.
Dari awal kami sadari perjuangan PALI Sempat “ Stagnan/Vakum” dan inilah yang menginsfirasikan kami untuk melanjutkan perjuangan lewat media,
Kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS) PALI sempat kami berseloroh, “Jika PALI Jadi kami media akan tetap seperti ini, justru yang akan menikmatinya adalah kalian” Kenyataannya memang itu terjadi, termasuk mereka yang tadinya terkesan menolak keberadaan media ini,
Pada fase setelah terbentuknya Kabupaten PALI, kedua media ini seolah terpinggirkan, pemerintah lebih mengedepankan Eksistensi masuknya media besar, ditambah kurang kepeduliannya terhadap kandungan historis kedua media ini membuatnya seolah terbuang begitu saja.
Namun kami selalu menyemangati pengelolah media ini agar jangan berhenti berkarya dan tetap jaga independensinya, Suarakan nilai keadilan. Tulis benar jika itu prestasi, dan katakan salah jika memang itu tidak benar.
Jangan hanya bermanis muka, nanti mereka akan faham bahwa dari kebenaran itulah akan lahir kebaikan dan perbaikan “ toh” Masyarakat akan jenuh dan bisa menilai jika pemberitaan hanya pujian dan sanjungan, tak ada koreksi , maka kami katakan “ Wang nyang kenemanan makan gule bakal kene kencing manis, tapi jika diimbangi nga makan nyang paet-paet muda-mudahan akan jadi pencegah kencing manis.
Pesanku kepada adik-adik di PALI Ekspres (Agus Black dan kawan-kawan) jangan jadikan koran ini sebagai pencarian semata, tapi suarakan pula kebenaran, jaga independensi, jangan jadi pengemis, jangan penuhi halaman koran dengan pujian dan sanjungan semata.
“Prestasi beritakan, kebobrokan beritakan, aku percaya di tangan kalian PALI Ekspres akan tetap menjadi media perjuangan, hingga terwujudnya cita-cita Negeri PALI yang Religius dan Makmur.
Dikutif dari Koran Media PALI Ekspres, Terbitan Edisi ke 65 di Tahun 2014.
Diterbitkan lagi hari Selasa (06/04/2021) di media ini, sebagai bahan renungan, dalam menela,ah nasihat senior
0 Comments