Pencemaran Lingkungan Oleh Pertamina, Warga Babat Mengaku Belum Ada Penyelesaian


PALI  – Berkali kali diinformasikan jadi penyebab pencemaran lingkungan, namun tampaknya tidak ada sanksi dari pihak manapun kepada pihak PT.Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field.

Belum selsai urusan dengan masyarakat Kelurahan Payuputat dan Desa Curup soal pencemaran lingkungan dan udara karena gas bocor dari welheat milik Pertamina Adera dengan waktu cukup lama beberapa waktu lalu, kini pencemaran lingkungan di wilayah Talang Simpang Tiga dusun 4 Desa Babat Kecamatan Penukal Kabupaten PALI juga masih menjadi keluhan warga yang terdampak.

Pada Rabu 20 Maret 2024 lalu warga mengatakan kejadian pencemaran lingkungan itu disebabkan dari Pipeline milik Pertamina Adera Field bocor sehingga minyak mentah ngalir ke sungai dan lahan warga, namun hingga Minggu Soreh (24/03/2024) pihak perusahaan belum menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab.

Diwawancarai awak media ini, warga mendesak pihak perusahaan segerah selesaikan permasalahan pencemaran lingkungan, menurut mereka, selain lahan perkebunan, aliran sungai Bayas juga tercemar dan sampai hari ini masih banyak ceceran minyak mentah.

“Sudah dibersihkan oleh pihak perusahaan, tapi tidak maksimal, masih terlihat kasat mata di aliran sungai dan masih berceceran di lahan perkebunan,”jelas warga.

Kepala Desa Babat, Arie Meidiansyah F, S.Pd., M.Pd. saat dimintai tanggapan perihal itu, dia menjelaskan pihak perusahaan belum menemui nya untuk komunikasi dan koordinasi penyelesaian masalah dengan warga, dia juga kesal dengan pihak perusahaan yang terkesan lamban dan terkesan abai terhadap permasalahan.

“Sampai soreh ini mereka belum datang menemui saya selaku Pemerintah Desa, saya tidak ingin ini jadi fitnah seolah saya tidak mengurus warga, mestinya pihak perusahaan cepat tanggap ketika ada permasalahan dengan lahan dan sumber penghidupan warga di WKP,”terang Kades Babat.

Baca juga:  Libur Akhir Pekan, Pj. Bupati Gelar Pasar Murah Di Benakat

Sementara itu pihak perusahaan Pertamina Adera Field saat dikonfirmasi via WhatsApp pada Rabu Malam 20 Maret lalu, baru hari Sabtu Soreh 23 Maret mengirim jawaban bentuk Release Via WhatsApp, adapun Isi Release nya:

*Proaktif Tindak Gangguan Keamanan, Pertamina EP Adera Field Laporkan Pencurian Pipa*

PALI – Pertamina EP Adera Field sebagai salah satu lapangan dari Pertamina Hulu Rokan Zona 4 terus berupaya meningkatkan pengamanan aset negara untuk pemenuhan industri minyak dan gas dalam negeri. Pada tanggal 20 Maret 2024, tepatnya pukul 13.30 berdasarkan laporan tim yang sedang berkegiatan di lapangan menemukan adanya ceceran minyak di Desa Babat, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, yang disebabkan karena pemotongan pipa oleh oknum tidak dikenal.

Pipa tersebut merupakan pipa tidak aktif ex flowline DWA-31. Pelaku memotong pipa 4 inchi sepanjang 12 meter yang menyebabkan minyak bocor dan tumpah ke Sungai Bayas Desa Babat. Atas kejadian tersebut PEP Adera Field langsung melaporkan kepada Polsek Penukal untuk ditindaklanjuti.

Bersamaan dengan hal tersebut, pada hari kejadian tim internal PEP Adera Field melalui fungsi Health Safety Security Environment (HSSE) dan Operator SPU Dewa melakukan upaya penanganan membersihkan area yang terdampak dengan ikut serta melibatkan masyarakat setempat dan memasang probe pada pipa yang dipotong dengan tujuan agar minyak sisa tidak mengalir lagi. Selain itu tim juga menyusuri arah ceceran minyak ke sungai, didapati ceceran dipinggir sungai dan langsung memasang snack boom di hilir untuk menghambat perluasan aliran. Progres pembersihan dilanjutkan pada hari berikutnya, namun mendapat penolakan dari beberapa oknum setempat.

Head of Comrel & CID PHR Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti menghimbau dan meminta masyarakat untuk terus mendukung aktivitas hulu migas yang berkontribusi besar menggerakkan seluruh lini kehidupan masyarakat serta mengajak untuk bersama-sama menjaga aset negara yang mendukung industri hulu migas “Kami menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung aktivitas hulu migas yang manfaatnya untuk pemenuhan energi nasional yang kita rasakan bersama, selain itu segenap aset negara ini perlu kita jaga bersama dan kami Manajemen Pertamina mendukung penuh proses penyelidikan dan penegakkan hukum yang berjalan saat ini” pungkasnya.

Lebih lanjut, Tuti juga menjelaskan bahwa saat ini PEP Adera Field sedang berupaya melakukan pemenuhan target produksi minyak dan gas nasional sehingga dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan operasi migas yang aman. “ PEP Adera Field mengucapkan terimakasih kepada masyarakat serta stakeholder setempat yang telah bekerjasama dengan baik selama ini. Kami menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat,media, serta stakeholder untuk segera melaporkan apabila terdapat kejadian disekitaran jaringan pipa migas milik Pertamina . “ Ujar Tuti.

PEP Adera Field berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan pekerja, operasi, dan lingkungan, serta terus mempertahankan dan meningkatkan aspek keselamatan kerja di setiap kegiatan operasinya.

Foto: Limbah Minyak Mentah dari Pipeline Perusahaan Pertamina Adera Field yang masih tergenang di Sungai Bayas Wilayah Desa Babat

(Sebelumnya, pada Kamis 21 Maret awak media konfirmasi mempertanyakan apakah pihak Pertamina Adera sudah melaporkan kejadian itu atau belum, Kapolsek Penukal Abab IPTU Arzuan, SH, menjawab belum ada laporan atau pemberitahuan soal itu.)

Baca juga:  Angkutan Batubara Melintas Jalan Umum, Begini Tanggapan Aliansi Mahasiswa

Eddi Saputra.


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊