Manggarai Timur, NTT//SI.com- Jika sudah memiliki tekad, kesulitan dan tantangan pun akan dihadapi demi masa depan yang gemilang. Ketiadaan sarana pendidikan memaksa para laskar pelangi ini harus berjuang lebih keras agar bisa bersekolah seperti anak-anak lainnya.
Acha (7) salah satunya. Siswi asal pedalaman terpencil dari kampung Topak, Dusun Satar Lewa, Desa Rengkam, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini rela menempuh jarak beberapa kilo meter dari rumah ke sekolahnya dengan berjalan kaki.
Setiap hari, agar tidak terlambat tiba di sekolah pada pukul 07.30 Wita, Acha dan teman-temannya harus berangkat dari rumah sekitar pukul 05.30 Wita. Oleh karena itu, dia harus bangun lebih pagi. Dia harus berjalan kaki selama sekitar satu jam dalam kondisi yang masih gulita.
” Sering pakaian basah kuyup karena kehujanan di perjalanan maupun keringat sebelum sampai ke sekolah,” ujar Acha.
Butuh kesabaran dan tenaga yang ekstra. kenapa ? Sebab anda harus menempuh perjalanan yang sangat panjang.
Inilah yang dirasakan Acha dan murid lainnya yang bersekolah di SDI Dangka Para, Desa Rengkam, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Anak usia sekolah lainnya akhirnya memilih tidak bersekolah karena alasan jarak. Sebagian siswa lagi yang tetap ingin sekolah dan tidak ingin terlambat terpaksa memilih menumpang di rumah-rumah penduduk yang jaraknya tidak jauh dari sekolahnya.
Editor : Dody Pan
0 Comments