Opini Yahya Burlian
Sebelumnya saya pernah menulis tentang kejutan-kejutan dari sosok Anies Baswedan ke publik dengan judul Menunggu (Analisa) Kejutan Lanjutan dari Anies Baswedan yang terbit di portal berita ini:
Tulisan itu mendeskripsikan kejutan-kejutan Anies Baswedan. Mulai dari mengikuti konvensi calon presiden yang diselenggarakan Partai Demokrat di 2013 lalu, menteri pendidikan, Gubernur DKI Jakarta, hingga bakal calon presiden 2024 dari Partai NasDem.
Selanjutnya tidak sedikit publik ingin tahu kejutan berikutnya dari Anies Baswedan. Termasuk saya tentunya. Terutama seperti apa koalisi partai pengusungnya dan siapa bakal calon wakil presiden 2024 yang mendampinginya ?.
Di saat menunggu kejutan itu. Tanpa diduga publik kembali terperangah. Melalui akun Twitternya @aniesbaswedan mengumumkan “Sebuah kehormatan diundang sebagai pembicara dalam acara Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua, Bali,” kata Anies dikutip dari akun Twitter-nya.
Tweet Anies itu terbukti dengan menjadi salah seorang pembicara di forum itu, Senin (14/11) di Nusa Dua, Bali.
Apa itu Forum G-20? Berikut sekelumit tentang Forum G-20.
Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di tahun 2022 ini.
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).
G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan (Korsel), Rusia, Prancis, China, Turki, dan UE.
Berarti yang datang seharusnya pemimpin dari negara- negara tersebut dan UE. Bahkan Presiden AS, Joe Biden sudah datang di Bali.
Kembali ke tentang Anies. Menjadi pembicaranya Anies di forum itu, membuat saya kembali tergelitik untuk menulis kejutan dari Anies Baswedan ini.
Memang diakui, Anies sewaktu menjabat Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta, kerap diundang sebagai pembicara di forum internasional.
Hanya saja, kapasitas Anies saat ini sebagai apa. Kok bisa diundang sebagai pembicara di forum bergengsi internasional tersebut. Bukan gubernur menjabat, bukan pula menteri. Hanya sebagai capres 2024 dari Partai NasDem.
Saya kembali teringat ungkapan Anies saat berbincang dengan komika Mamat Alkatiri yang ditayangkan oleh YouTube NasDem TV.
“Satu kata dong buat orang yang tidak mendukung Bang Anies nantinya. Apa yang Bang Anies mau bilang? satu kalimat,” tanya Mamat Alkatiri kepada Anies Baswedan, dikutip dari YouTube NasDem TV, Rabu (2/11/2022).
“Lihat rekam jejak. Itu aja,” jawab Anies Baswedan.
Lain waktu, anies juga pernah mengatakan. “Yang namanya rekam jejak itu enggak bisa dikarang, karena rekam jejak itu faktual rekam jejak yang senyatanya pernah terjadi. Go-Anies harus bawa rekam jejak,” kata Anies.
Bagaimana rekam jejak Anies? Publik mungkin bisa menilai sendiri.
Yang jelas, rekam jejak ini menjadi salah satu jawaban kenapa Anies diundang sebagai salah seorang pembicara di Forum G-20.
Anies diminta panitia untuk menjadi salah satu narasumber terkait kepemimpinannya di Provinsi DKI Jakarta, khususnya terkait pengendalian emisi karbon.
Tampilnya Anies di forum kelas internasional itu menunjukkan kapasitas dan kompetensi Anies diakui di dunia internasional.
Panitia Forum G-20 tentunya tidak mengundang sembarang orang untuk berbicara di forum tersebut.
Hanya orang yang punya kapasitas dan prestasi menonjol yang diundang untuk berbicara di forum tersebut.
Selain itu, tampilnya Anies di Forum G-20 mungkin menjadi pembuktian kelayakannya sebagai capres.
Kita tunggu lagi kejutan berikutnya dari Anies Baswedan. ***
Penulis: Yahya Burlian, Jurnalis Media Saranainformasi
0 Comments