Mengaku di Persulit Dapatkan BBM, Sejumlah Nelayan di Reo Meminta Pemerintah Untuk Segera Mengatasi Persolan Tersebut


13 shares

 

Reo, NTT//SI.com- Sejumlah Nelayan di Tambatan Perahu Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku kesal karena selama beberapa pekan terakhir tidak mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dari Pangkalan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) yang berlokasi di Gongger, perbatasan Kabupaten Manggarai dengan Kabupaten Manggarai Timur.

Sejumlah Nelayan mengaku bahwa selama ini mereka di persulit untuk mendapatkan BBM jenis Solar oleh SPBUN tersebut, dan meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai untuk segera mencarikan solusi atas persoalan yang mereka alami, karena menurut mereka selama berapa pekan terakhir sejumlah nelayan tersebut tidak melaut karena tidak mendapatkan solar.

Salah satu nelayan berinisial A yang bertempat tinggal di Dusun Lawara, Kelurahan Reo, Kecamatan Reok, kepada Wartawan pada Sabtu (20/08/2022) pagi mengatakan bahwa selama ini sejumlah nelayan dari Reo kadang-kadang membeli Solar di Ruteng, dan di Pagal, sementara sumber BBM dari Reo, Kecamatan Reok.

“Yang saya tidak masuk akal hari ini SPBUN masuk 5.000 liter, ko dua hari habis, kemungkinan itu mereka bawa keluar, sangat tidak masuk di akal, ko masa 5.000 liter satu dua hari saja sudah habis, dan tidak mungkin kami nelayan di Reo memakai Solar sampai 5.000 liter satu hari”, kata Nelayan itu kepada Wartawan

Ia menambahkan, bahwa mereka (nelayan) kadang-kadang dapat Solar dan kadang-kadang tidak, dan ada salah satu motor laut yang diketahui berasal dari Bari, Kabupaten Manggarai Barat, sering mengambil BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Gongger dalam jumlah yang cukup banyak.

“Ada satu kapal yang dari Bari, kalau disini ada minyak, dia pasti datang muat dan bawa ke Bari, katanya nelayan disana ada butuh juga, malah kami disini susah dan pihak SPBUN lebih melayani yang dari Bari, sementara kami disini di persulit. Setenga mati mau cari Solar sekarang, akhirnya kami punya perahu parkir, kadang-kadang kami lari ke Pagal, dan ke Ruteng. Kami disini macam tidak ada pangkalan dan tidak ada SPBUN”, pungkasnya

Baca juga:  Polemik Seputar Bansos Miris !!! RT dan Kades jadi Kambing Hitam, Caci Maki, dan Sumpah serapah dari Warganya

Menurut nelayan berinisial A itu, bahwa mereka sudah perna melaporkan hal tersebut kepada Camat Reok terkait persoalan yang mereka alami. Namun, menurut mereka hingga kini belum ada respon dari Pemerintah Kecamatan Reok.

“Perna disini Polisi dari Ruteng menangkap perahu motor yang dari Bari beserta barang bukti seperti sejumlah jerigen, tetapi proses penyelasiannya sampai hari ini tidak tahu seperti apa atau tidak jelas. Sementara kami disini susah Solar tetapi yang dari Bari dilayani”, ungkap nelayan itu dengan nada kesal

Informasi yang dihimpun media ini dari beberapa nelayan di tambatan perahu kali Gongger, bahwa awalnya Pangkalan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) yang berlokasi di Gongger, perbatasan Kabupaten Manggarai, dan Manggarai Timur itu, di khususkan untuk melayani para nelayan yang berada di tambatan perahu kali Gongger, dan di Reo pada umumnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBUN Gongger belum berhasil ditemui untuk diminta konfirmasi.

Penulis : Dody Pan


Like it? Share with your friends!

13 shares

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Seeet✋, Tidak boleh Copas, Izin dulu pada yg punya Media.🤛🤛👊