PALI – Sebuah langkah progresif menuju pertanian modern berbasis teknologi resmi dimulai di Bumi Serepat Serasan. Bertempat di lahan pertanian Desa Muara Sungai, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Kamis (19/6/2025), PT PLN (Persero) melalui unit Pusmanpro UPMK 3 meresmikan Program Smartfarm Academy Komoditi Padi sebagai bagian dari program Electrifying Agriculture dalam skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025.
Kegiatan peresmian ini dihadiri langsung oleh Camat Tanah Abang, H. Darmawan, SH, bersama Kasi PMD Kecamatan Tanah Abang, Min Ibadika Solihin, SH. Hadir pula sejumlah tokoh penting daerah seperti Kepala Dinas Kominfo PALI, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Kepala Desa Muara Sungai, Kepala Desa Raja Barat, jajaran Bhabinkamtibmas dan Babinsa, serta tokoh masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya.
Acara berlangsung khidmat namun penuh semangat, ditandai dengan penyampaian sambutan dari pihak PLN, demonstrasi teknologi smartfarm, serta sesi dialog interaktif bersama petani lokal. Tidak hanya sebagai seremoni semata, kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan pertanian di Kecamatan Tanah Abang untuk bertransformasi menuju sistem pertanian modern yang efisien, produktif, dan ramah lingkungan.
Dalam penjelasannya, pihak PT PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyek melalui Unit Pusmanpro UPMK 3 menyampaikan bahwa Program Smartfarm Academy Komoditi Padi merupakan salah satu inovasi unggulan dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional berbasis pemanfaatan energi listrik untuk sektor pertanian.
“Melalui program electrifying agriculture ini, PLN ingin menunjukkan bahwa listrik bukan hanya untuk penerangan rumah tangga dan industri, tapi juga untuk mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian. Smartfarm Academy adalah bentuk nyata dari misi kami untuk membangun ekosistem pertanian berbasis teknologi, yang mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan,” ujar perwakilan PT PLN dalam sambutannya.
Adapun tujuan utama program ini adalah. Memberdayakan petani lokal melalui pelatihan penggunaan alat pertanian berbasis listrik, seperti pompa air otomatis, sensor kelembaban tanah, dan sistem irigasi pintar. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dengan mengganti sistem berbasis diesel ke sistem berbasis listrik yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Meningkatkan hasil panen dengan pengelolaan lahan yang lebih presisi dan berbasis data. Mendorong digitalisasi pertanian melalui edukasi dan pendampingan teknologi pertanian cerdas (smart agriculture).
Usai kegiatan, Camat Tanah Abang, H. Darmawan, SH, saat diwawancarai oleh awak media ini, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif strategis yang diluncurkan oleh PT PLN.
“Saya menyambut baik dan sangat mengapresiasi program Smartfarm Academy dari PLN ini. Ini merupakan terobosan yang sangat positif bagi petani di Kecamatan Tanah Abang khususnya, dan Kabupaten PALI pada umumnya. Dengan dukungan teknologi, kita berharap hasil panen meningkat, biaya produksi menurun, dan kesejahteraan petani ikut naik,” ujar Camat Darmawan.
Ia juga menegaskan pentingnya kemitraan antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dalam membangun ketahanan pangan daerah.
“Perlu kolaborasi yang sinergis. Pemerintah kecamatan siap memfasilitasi dan mendorong agar program ini dapat menyentuh lebih banyak petani. Kami akan koordinasikan dengan pemerintah desa, kelompok tani, serta OPD terkait agar pengembangan teknologi ini merata,” jelasnya.
Lebih lanjut, Camat Darmawan berharap agar para petani tidak ragu untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan terus belajar agar bisa memaksimalkan hasil pertanian mereka.
“Saya mengimbau kepada seluruh petani di Kecamatan Tanah Abang agar tidak takut dengan teknologi. Kita harus mau berubah, mau belajar, dan terbuka dengan inovasi baru. PLN sudah memberi jalan, maka tinggal bagaimana kita sebagai pelaku lapangan memanfaatkannya dengan optimal,” pesannya bijak.
Ia juga menyampaikan harapan agar program ini tidak hanya berhenti sebagai proyek percontohan, namun bisa berkelanjutan dan menjadi model pertanian cerdas bagi desa-desa lain di PALI.
“Saya berharap, program Smartfarm ini terus dikembangkan secara bertahap dan berkelanjutan. Bahkan kalau bisa, ke depan bukan hanya komoditi padi saja, tapi juga untuk hortikultura, perkebunan, dan peternakan,” tambahnya.
Masih kata Camat. Ia menyambut antusias kehadiran program ini di kecamatan. Ia menyampaikan bahwa kehadiran teknologi pertanian seperti ini sangat membantu petani dalam menghemat biaya operasional dan meminimalisir ketergantungan terhadap cuaca.
“Selama ini petani kami masih mengandalkan tenaga manual atau mesin berbahan bakar solar. Dengan teknologi dari PLN ini, mereka bisa irigasi otomatis, bahkan memantau kelembaban tanah lewat aplikasi. Ini luar biasa,” tuturnya.
Camat menambahkan bahwa program Smartfarm ini sangat sejalan dengan rencana strategis Pemkab PALI dalam meningkatkan kapasitas petani melalui pendekatan berbasis teknologi dan inovasi.
“Kami akan terus bersinergi dengan PLN dan para stakeholder untuk mendukung petani melek teknologi. Ini bagian dari revolusi hijau yang sedang kita dorong,” ujarnya.
Terakhir camat menuturkan. Program Smartfarm Academy Komoditi Padi yang diresmikan oleh PT PLN (Persero) bukan sekadar kegiatan seremonial. Ini adalah tonggak penting menuju sistem pertanian baru yang berbasis data, teknologi, dan listrik sebagai sumber utama daya gerak. Di tengah tantangan perubahan iklim dan tekanan terhadap ketahanan pangan, langkah ini menjadi jawaban nyata atas kebutuhan zaman.
Dengan dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, perangkat desa, hingga masyarakat petani, diharapkan pertanian di Tanah Abang akan bangkit menjadi pusat pertanian modern di Sumatera Selatan.
“Kini saatnya petani kita naik kelas. Dengan semangat gotong royong, inovasi, dan kemauan untuk maju, kita bisa menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi petani yang lebih sejahtera dan mandiri.”tutup nya. (ES).