Muara Enim, 2 Juli 2025 — PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya (Ring 1). Kali ini, melalui Divisi Sustainability, PTBA menginisiasi program budidaya itik petelur di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Program ini merupakan kelanjutan dari upaya pemberdayaan ekonomi pasca tambang, setelah sebelumnya sukses membina peternakan puyuh di lahan bekas Penambangan Tanpa Izin (PETI).
Dalam pelaksanaannya, PTBA bekerja sama dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) untuk menghadirkan tenaga ahli peternakan yang memberikan pendampingan teknis langsung di lapangan. Pendampingan ini mencakup berbagai aspek penting seperti penataan kandang, pengaturan pencahayaan, sirkulasi udara, hingga penghitungan rasio ternak yang ideal agar produktivitas dapat meningkat dan angka kematian ternak dapat ditekan seminimal mungkin.
Program budidaya itik petelur ini dirancang secara bertahap dan partisipatif dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku utama. Dengan pendekatan ini, diharapkan warga di sekitar Ring 1 memiliki alternatif mata pencaharian di luar sektor pertambangan.
“Melalui program ini, PT Bukit Asam ingin membuktikan bahwa kemandirian ekonomi warga Ring 1 dapat terwujud tanpa harus bergantung pada aktivitas pertambangan. Potensi keuntungan dari budidaya itik petelur sangat menjanjikan. Dengan memelihara 300 hingga 500 ekor itik, seorang peternak dapat meraup penghasilan di atas Rp5 juta per bulan, melebihi batas Upah Minimum Regional (UMR),” ungkap Ajis Purnomo, Sustainable Community Development Section Head PTBA.
Hendri, Ketua Rimba Farm Tegal Rejo sekaligus penerima manfaat program, mengaku sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan Bukit Asam. Menurutnya, pendampingan ini bukan sekadar berbagi ilmu peternakan, tetapi juga bukti nyata kepedulian perusahaan terhadap masa depan komunitas lokal.
“Ini bukan sekadar pendampingan usaha. Ini adalah wujud nyata kehadiran perusahaan yang sungguh-sungguh peduli, berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat, dan membantu kami membangun masa depan yang lebih berdaya dan berkelanjutan,” tutur Hendri dengan antusias.
Selain membuka peluang kerja baru, program budidaya itik petelur juga menjadi salah satu kontribusi nyata PTBA dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Program ini selaras dengan beberapa poin SDGs, yakni poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal serta meningkatkan kapasitas masyarakat, PTBA berharap program serupa dapat direplikasi di wilayah lain yang memiliki kondisi serupa.
Sebagai perusahaan tambang yang menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan, PTBA berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program pemberdayaan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan, pembangunan ekonomi inklusif, dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Melalui inisiatif-inisiatif ini, PTBA berharap mampu menjadi penggerak transformasi ekonomi yang berkelanjutan, memberdayakan masyarakat di sekitar tambang, dan membuktikan bahwa pertambangan dapat berjalan seiring dengan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.(PJS).