Jejak Sunyi Samapta Polres Menjaga PALI Tetap Damai dan Nyaman

PALI — Saat senja rebah perlahan, dan lampu-lampu rumah mulai menyalakan harap di sela sunyi, di situlah sekelompok insan berseragam justru menggenggam gelisah orang banyak. Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), saat sebagian warga melepas lelah usai bekerja, derap langkah jajaran Satuan Samapta Polres PALI justru menapak jalanan, merajut keheningan malam menjadi selimut aman bagi siapa saja yang terlelap di balik tembok rumah.

Melalui Patroli Perintis Presisi, Polres PALI kembali menegaskan ikrar: tak boleh ada ruang bagi keraguan, apalagi kejahatan, menodai kedamaian Bumi Serepat Serasan ini. Di bawah pimpinan Aipda Wawan Agus Handoko, tiga personel — Bripda Muhamad Vijai, Bripda Achmad Alhadi, dan Bripda Dion Vima Armando — meninggalkan keluarga di rumah, menukar hangat makan malam dengan terangnya lampu jalan. Pukul 18.00 hingga 22.00 WIB, mereka membelah gelap, mendatangi simpul-simpul rawan, mulai dari kawasan Bank BRI Unit Simpang Empat hingga sudut padat penduduk di sekitar Komperta.

Patroli ini bukan sekadar lintasan kendaraan berlampu rotator. Di balik deru mesin, ada pesan tulus yang dibawa: pencegahan selalu lebih berharga daripada penindakan. Premanisme, pencurian, kriminal jalanan — semua dicegah di pintu gerbang, sebelum sempat menorehkan luka di dada masyarakat.

Mereka tidak datang membawa senjata terhunus. Mereka datang dengan senyum ramah, menyapa warga yang masih berkegiatan, menenangkan hati yang barangkali sedang resah. Pesan pun terucap di sela obrolan: “Mari kita jaga kampung ini bersama. Kantibmas adalah milik kita semua.”

Kegiatan ini dilaksanakan berlandaskan Sprint Nomor: Sprin / 18 / VI / 2025 / SAMAPTA, yang menjadi kompas rutin penugasan lapangan di bawah kendali Kapolres PALI. AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, S.H., S.I.K., M.I.K. melalui Kasat Samapta menegaskan, kehadiran Samapta adalah manifestasi nyata Polri Presisi — yang prediktif, responsif, dan transparan dalam menegakkan keadilan.

“Kami ingin polisi hadir bukan hanya ketika tangis sudah pecah, tetapi saat masyarakat mulai gelisah pun kami sudah di sana, meredam cemas yang tak perlu membesar,” tutur Kapolres menegaskan makna kehadiran Samapta di gelap malam.

Dan benar, bagi warga Komperta, langkah kaki para penjaga malam itu membawa ketenangan. Beberapa warga menyapa, berbagi cerita kecil, ada pula yang menyampaikan keluhan — soal jalan gelap, pemuda mabuk, hingga sekadar menitip harap agar anak-anak mereka bisa pulang sekolah tanpa takut dicopet. Senyum polisi adalah janji. Sapa mereka adalah tameng halus yang membungkus mimpi warga agar tetap utuh.

Dalam pusaran dinamika sosial, Satuan Samapta ibarat benteng pertama pencegah gelap menyusup ke sela ruang aman. Patroli malam bukan sekadar prosedur rutin: ia menjadi jembatan antara masyarakat dengan negara, menegaskan bahwa kehadiran polisi bukan tembok yang membatasi, melainkan tangan yang siap merangkul.

Menutup rangkaian malam yang penuh makna, Kasat Samapta Polres PALI, AKP Asri Basarudin, S.H., menegaskan tekadnya: kerja keras menjaga malam akan terus dilanjutkan, dengan hati yang tetap hangat di tengah dinginnya angin jalanan.

“Kami berkomitmen agar malam-malam warga PALI tak pernah kehilangan mimpi damainya. Bagi kami, patroli ini bukan sekadar seragam dan tugas. Ini panggilan jiwa, bakti abadi kami untuk menjadi pelindung, pengayom, sekaligus sahabat di setiap sudut kota,” pungkas AKP Asri menutup cerita malam itu.

Malam pun kembali beranjak pekat. Lampu-lampu padam di rumah warga, tapi di jalan-jalan PALI, nyala dedikasi Samapta tetap berkobar — menjaga mimpi, mengusir mimpi buruk, dan menenun tenang di setiap kantong gelap. Karena bagi mereka, menjaga Kantibmas adalah napas panjang yang tak pernah putus, hingga fajar kembali merekah di ufuk timur.**Red**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

WARNING: DILARANG COPAS