Triono Junaidi Resmi Pimpin DPC PJS OKI, Dorong Jurnalisme Independen dan Berintegritas di Bumi Bende Seguguk

Organisasi wartawan

OGAN KOMERING ILIR (OKI) – Dunia jurnalisme di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mendapat suntikan energi segar. Sosok Triono Junaidi atau yang akrab disapa TJ kini resmi dinobatkan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Kabupaten OKI. Penunjukan ini ditetapkan melalui Surat Mandat Nomor: 009/PJS/DPD/Mandat/VII/2025 tertanggal Rabu, 2 Juli 2025, yang diterbitkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PJS Provinsi Sumsel.

Penetapan TJ sebagai nahkoda baru PJS OKI bukan tanpa alasan. Figur yang satu ini dikenal luas di kalangan insan pers Sumatera Selatan. Kiprahnya di dunia jurnalistik telah teruji lintas media dan lintas zaman. TJ mengawali kariernya di salah satu media cetak terbesar di Sumsel, Sumatera Ekspres. Tidak berhenti di situ, ia turut mendirikan media Sumeks Minggu dan Sumatera Hari Ini yang menjadi rujukan berita lokal bermutu. Saat ini, TJ masih aktif memimpin Wartadesaku.id sebagai Pemimpin Redaksi dan telah mengantongi sertifikasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat utama bukti sahih keprofesionalannya.

Surat mandat yang ditandatangani langsung oleh Ketua DPD PJS Sumsel, Edi Triono, ST, bersama Sekretaris Wahyudi, memberi kewenangan penuh kepada TJ untuk membentuk dan menyusun struktur kepengurusan DPC PJS OKI. Tidak hanya itu, TJ juga diamanatkan untuk menghimpun sedikitnya lima orang jurnalis aktif di wilayah Kabupaten OKI. Mereka harus independen, bukan bagian dari organisasi sejenis yang bernaung di bawah konstituen Dewan Pers, guna menjaga visi murni PJS sebagai organisasi profesi yang progresif.

Dalam penegasannya, Ketua DPD PJS Sumsel Edi Triono menuturkan bahwa pihaknya sangat selektif dalam menentukan siapa yang layak memimpin organisasi di tingkat kabupaten. “Penunjukan saudara Triono Junaidi tidak datang tiba-tiba. Kami melihat rekam jejaknya yang panjang, dedikasinya di lapangan, dan kontribusinya bagi dunia pers Sumatera Selatan. Kami yakin beliau akan mampu menggerakkan PJS di OKI menjadi organisasi yang benar-benar profesional, berintegritas, dan menjadi teladan,” tegas Edi dalam pernyataannya kepada awak media.

Menanggapi kepercayaan yang diberikan kepadanya, TJ yang saat ini bermukim di Kecamatan Air Sugihan, OKI, menyebut penunjukan ini sebagai amanah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati. Ia mengakui, tantangan membenahi wajah jurnalisme lokal tidaklah ringan. Namun berbekal pengalaman, jejaring, dan spirit kolektif, TJ optimistis dapat menjadikan DPC PJS OKI sebagai rumah besar bagi jurnalis yang menjunjung tinggi etika, independensi, serta profesionalisme.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan DPD PJS Sumsel. Ini bukan sekadar jabatan, melainkan amanah untuk membangun ruang berkumpul dan berproses bagi jurnalis di OKI. Kita ingin PJS menjadi organisasi profesi yang hadir bukan hanya di atas kertas, tetapi benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas wartawan, kemerdekaan pers, dan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab,” ujar TJ saat dikonfirmasi di kediamannya.

Sejalan dengan mandat tersebut, TJ langsung tancap gas. Ia berencana menyusun struktur pengurus dengan komposisi yang berimbang—memadukan jurnalis muda dengan jurnalis senior. Langkah ini penting untuk menjamin keberlanjutan organisasi sekaligus transfer pengetahuan antar generasi.

Selain itu, TJ juga menegaskan komitmennya untuk membangun ekosistem kerja yang sehat dan saling mendukung di kalangan wartawan lokal. Ia menilai, tantangan jurnalisme digital saat ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga akurasi, verifikasi, dan ketangguhan etika. Karena itu, program pelatihan dan pembekalan kode etik jurnalistik akan menjadi agenda rutin DPC PJS OKI di bawah kepemimpinannya.

“Kita ingin para anggota PJS OKI memiliki kompetensi yang mumpuni. Selain itu, saya berharap ke depan seluruh anggota dapat mengikuti UKW secara bertahap. Wartawan harus diakui secara resmi, agar kepercayaan publik juga semakin meningkat,” tegas TJ.

Dalam visinya, TJ juga menekankan pentingnya sinergi antara media dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Baginya, pers bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga instrumen kontrol sosial yang konstruktif dan jembatan aspirasi publik. Karena itu, ia berjanji akan membangun komunikasi dua arah yang produktif dengan seluruh elemen, mulai dari pemerintahan, penegak hukum, tokoh masyarakat, hingga organisasi kemasyarakatan.

“Kita tidak anti kritik, tetapi harus membangun hubungan saling menghargai. Pers yang independen bukan berarti memusuhi pemerintah. Sebaliknya, kita harus menjadi mitra kritis yang membantu mendorong pembangunan daerah agar berjalan sesuai harapan masyarakat,” ungkap TJ.

Sebagai organisasi profesi, PJS hadir di tengah derasnya arus transformasi digital. Keberadaan ratusan bahkan ribuan media siber di Indonesia menjadi peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, digitalisasi mempermudah distribusi informasi. Namun di sisi lain, maraknya berita hoaks, jurnalisme copy-paste, hingga konten sensasional tanpa verifikasi menjadi pekerjaan rumah serius bagi insan pers.

Karena itu, PJS berkomitmen mengawal kemerdekaan pers agar tetap berjalan di jalur kebenaran. Dengan semangat “Jurnalisme Progresif dan Bertanggung Jawab”, PJS mendorong setiap anggotanya untuk mempraktikkan standar jurnalistik tertinggi, menghindari konflik kepentingan, dan tetap berpihak pada fakta.

Sebagai wujud profesionalisme, TJ diwajibkan melaporkan perkembangan pembentukan DPC PJS OKI dalam tempo 30 hari. Laporan tersebut harus memuat susunan kepengurusan lengkap, daftar anggota yang terverifikasi, serta program kerja jangka pendek hingga menengah. Hasil kerja ini akan menjadi tolok ukur sejauh mana mandat organisasi dijalankan secara maksimal.

Pihak DPD PJS Sumsel pun menegaskan, setiap pengurus di tingkat kabupaten wajib mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. “Ini bukan organisasi seremonial. Kami ingin PJS di setiap daerah hadir dengan program kerja nyata, berdampak bagi jurnalis dan publik,” kata Sekretaris DPD PJS Sumsel, Wahyudi.

Dengan hadirnya DPC PJS OKI, diharapkan muncul warna baru di kancah jurnalisme lokal. TJ percaya, sinergi dan kolaborasi antarmedia akan menjadi kunci untuk menghadirkan informasi yang akurat, berimbang, dan bermanfaat. Di sisi lain, organisasi ini juga menjadi ruang aman bagi wartawan yang sering kali bekerja di lapangan dengan berbagai risiko.

“Pers harus satu suara melawan intimidasi, tekanan, dan praktik-praktik yang melemahkan kebebasan pers. PJS OKI akan berdiri di barisan depan untuk memastikan jurnalis di wilayah ini dapat bekerja tanpa takut, tanpa intervensi, dan tetap menjaga prinsip keadilan,” pungkas TJ.

Dengan langkah awal yang penuh tekad ini, Bumi Bende Seguguk diyakini akan semakin subur dengan hadirnya jurnalisme independen, sehat, dan bermartabat. Semua mata kini tertuju pada kiprah TJ dan DPC PJS OKI dalam merajut harapan besar: menjadikan pers lokal sebagai pilar keempat demokrasi yang benar-benar berfungsi dan berpihak pada kebenaran. (PJS Pali).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses